36
Jewel mengamati wajah Trevor yang pucat kesi. Pria bertubuh tinggi tengah menyeruput teh manis hangat yang dibuatkan karyawan toko. Jewel ingin menanyakan sesuatu, terapi ditundanya karena di ruangan itu banyak orang.
"Masih pusing?" tanya Gladys yang baru tiba beberapa menit lalu.
"Enggak terlalu," sahut Trevor. "Tapi perut saya masih nggak nyaman," akunya.
"Mau minum jamu buat ngobatin masuk angin?"
"Saya nggak suka jamu."
"Enggak kentara rasanya. Lebih dominan mint."
Trevor menggeleng. "Kalau ada, saya mau obat maag aja."
Gladys mengangguk, kemudian memberi kode pada asistennya yang segera mengambilkan obat di tempat khusus. Setelah obat diberikan, Trevor langsung mengonsumsinya sembari menyandar ke bantal sofa.
Jewel tetap mengamati pria berambut lebat yang sedang m
