Suara pintu ditutup membuat Ujang berpaling dari rembulan. Buru-buru dia bangkit dan membuka pintu itu. Memeriksa kalau-kalau ada Mak Lala mengintip. Namun, tidak ada. Ah, mungkin saja angin membuat pintu yang tadinya terbuka sedikit kini menutup sempurna. Ujang mendesah lega karena takut Mak Lala menguping pembicaraannya di telepon. Ujang kembali menutup pintu, dan termenung di atas kursi depan rumah. Sarung kotak-kotak cap Gajah tidur sengaja dia pakai untuk melindungi diri dari dingin yang menggigit. Ujang gelisah, karena tiba-tiba Asmi menutup telponnya. Kenapa Jono bisa lebih mudah Backstreet sedangkan ayahnya Dinda terkenal galak dan tidak punya perasaan. Harusnya Ujang dan Asmi bisa, dong karena yang dihadapi adalah anak kecil sepolos dan selugu Naya. Sekali lagi Ujang menghela