Di depan sebuah gedung bertingkat Ujang berdiri dengan gelisah. Matanya bergerak liar mencari sosok bidadari yang ingin dijadikannya pendamping hidup. Karyawan dengan pakaian yang serba rapi satu per satu keluar, menyimpan beban yang seharian mereka pikul di kantor ini. Sekuriti menghampiri Ujang dengan Takzim. Lelaki berseragam itu tahu, Ujang adalah atasannya di Star Wash security Guard. "Pak, apa ada masalah?" tanya Darmanto. Nama yang tersulam jelas di badge. "Eh, Wan. Tidak, saya mau menemui seseorang. Gimana, lancar?" tanya Ujang basa basi. "Kerjaan lancar, Pak. Aman terkendali." Ujang mengangguk seraya membuka kepalan tangan, ada lima permen aneka rasa. "Ambil," tawar Ujang. "Terima kasih, Pak. Kalau gitu, saya jaga lagi, ya," pamit Darmanto. Darmanto sedikit membungkuk seb