CLEY POV
"Nih Ta kopi lo"kataku sambil memberikan cangkir kopi pada Tata
"Thanks Cley"kata Tata
Aku menghempaskan tubuhku di sofa apartemenku di samping Tata
"Elo serius ga mau ikut Cley?"kata Tata
"Ga ah,jumat kemarin gue ikut elo dugem sama Marco ujung ujungnya gue kena masalah"kataku kesal
Tata tertawa
"Ya udah sih,elo masih aja mikirin kejadian itu"kata Tata santai
"Elo udah biasa ena ena sama Marco,dia tunangan elo,bentar lagi elo berdua kawin.Lah gue?,sama orang ga jelas"dengusku kesal
"Ga jelas gimana,elo tau siapa tuh lekong kan?"tanya tata
"Iya gue tau,tetap aja dia b******k"
"Elo mah suka narik kesimpulan sendiri.Emang pas elo labrak dia ngomong apa?"
"Dia bilang kalo gue bunting belum tentu anak dia,sialan bangetkan?,dia pikir gue cewe gampang apa tidur sama sembarang orang"keluhku emosi
"Sabar bu,nafas"ledek Tata
"Emosi gue kalo bahas soal itu.Boro boro tanggung jawab,minta maaf aja ga"dengusku kesal
"Bukannya elo kabur ya,pas ada orang?"tanya Tata mengingatkan
"Iya sih"kataku lemas
"Makanya berarti pembicaraan kalian belum selesai"kata Tata santai sambil meneguk kopinya
"Ah...sama aja.Udah ah gue males ngomongin itu lagi"
"Iya iya,galak amat"
Ting tong!!!
"Pasti Marco"kata Tata beranjak bangun ke arah pintu
Aku hanya diam menanggapi saat Tata bernjak bangkit menemui Marco.Kalo ga ada TAta dan Marco mungkin aku kesulitan dapat apartemen saat aku kabur dari Bandung
"Hai Cley"kata Marco
"Hai"jawabku singkat
"Kenapa dia Babe?"tanya Marco pada Tata
"Biasa galau,cariin pacar tuh,eh aku ambil tas dulu ya"kata Tata sambil berlalu ke dalam kamarku
"Mau gue kenalin sama teman gue Cley?,high quality jomblo.Kalo elo mau gue..."
"Ga gue ga mau"potongku
"Ya udah gue ga maksa juga"kata Marco cuek
"Yuk babe!,elo serius Cley ga ikut?"tanya Tata setelah kmebali
"Loh Cley ga ikut?"Marco menjawab lalu bangkit sambil merangkul bahu Tata mesra
"Kan tadi gue bilang ga mau"tolakku
"Okay,ayo say"kata Tata pada Marco lalu mereka berlalu
"Tutup pintu yang bener"jeritku
Aku tercenung di ruang tamu apartemenku.Harusnya aku ikut aja sama Tata.Sepi juga sendirian gini di apartemen.
Ding,dong!!!bel apartemenku berbunyi lagi
"Pasti Tata ketinggalan sesuatu deh,kebiasaan"kataku beranjak bangun dengan malas
Aku buka pintu apartemen dengan kesal
"Apaan lagi Ta,....ELO!!"kataku kaget
"Hai apa kabar?"Lelaki b******k itu ada di hadapanku.Brian Gerenimo Syahreza
"KABAR BURUK!!"jeritku sambil menutup pintu tapi gagal karena dia menahan pintu dengan sepatunya
"Tunggu!,kita perlu bicara"katanya
"Ga perlu"kataku sambil berusaha menutup pintu
"Okay kalo elo ga mau ngomong sama gue,berarti ga masalah dong kalo gue kasih tau bokap elo dimana keberadaan elo"kata kata dia sontak membuatku membeku di tempat
###
BRIAN POV
Kami berdua terdiam dalam suasana canggung.Akhirnya Cley menyerah mengizinkan aku masuk juga ke apartemannya setelah aku mengancam
"Kok elo tau soal gue?"suara Cleymira memecah kesunyian
Aku tersenyum menanggapi pertanyaan Cley
"Cleymira Amaranggana Soeprapto,24 tahun putri bungsu Radika Soeprapto.Lulusan tehnik desain interior colombo university.Elo kabur dari rumah karena takut di jodohin sama bokap lo"kataku santai
Cleymira ternganga mendengar omonganku.
"Eng.....apa ada yang kurang?"tanyaku
Cley mengerjap
"Kok elo bisa tau sih?"bisiknya lirih
Aku tersenyum
"Elo ga perlu tau,elo cuma mesti dengar apa yang mau gue omongin"kataku
"Mau lo apa?"katanya kembali jutek
Aku menghela nafas
"Gue mau minta maaf atas perkataan gue kemarin.Gue tau gue keterlaluan ngomong gitu"kataku
Cley menunduk
"Gue mau kok tanggung jawab,mulai hari ini kita pacaran"putusku
"WHAT!!"Cley kaget
"Abis elo maunya gimana?,mau langsung kawin aja sama gue"kataku sambil berusaha menahan senyum
Cley merona
"Eng....ya ga gitu juga"katanya tertunduk lagi
astaga bikin aku gemes gini
"Cuma dengan pacaran kita bisa saling mengenal sebelum kita nikah"kataku lagi
Cley menatapku
"Ini serius?"tanyanya
"Cley,gue bela bela in ga ikut acara makan malam keluarga cuma buat nemuin elo.Ngebohong sama nyokap dan ade gue kalo gue ada kerjaan jadi ga bisa ikut makan malam.Menurut elo gue ga serius?"kataku kesal
Cley mengerjap
"Maaf,gue ga tau.Dan ini terlalu tiba tiba.Gue syok.Ih lagian kenapa elo mesti marah,gue juga ga nyuruh elo kesini"katanya
jutek lagi
Ampun nih cewe,keluhku
"Okey emang ga ada yang nyuruh
,gue inisiatif sendiri.Lagi elo juga aneh, kan elo yang minta gue tanggung jawab.Sekarang gue mau tanggung jawab elo malah jutek.Mau lo apa sih?"kataku sambil mendengus kesal
"Argh...ya udah terserah elo"kata Cley sambil mendengus kesal
Kami saling menatap tajam.Beberapa detik kemudian aku ngakak
"Ih gila lo ya!"katanya melengos
"Cley dimana mana kalo suasana nembak tuh romantis.Kita malah jutek jutekan.Gue makanya ketawa"kataku di sela tawaku
"Bodo amat"kata Cley sambil bangkit dari duduknya
"Mau kemana?"kataku sambil menarik lengan Cley dan membuatnya terduduk di pangkuanku.Aku memeluknya erat dari belakang
"Lepasin ga?"katanya berusaha melepaskan pelukanku
"Bentar aja Cley"pintaku.Cley akhirnya terdiam.Aku merasa tubuhnya menegang dalam pelukanku
"Elo ga tau sih,beberapa hari ini gue ga berenti mikirin elo.Gue trus ingat gimana elo nangis.Gue ngerasa jadi lelaki b******k banget udah bikin elo nangis"bisikku sambil menaruh daguku di bahunya.Tubuh Cley mulai rilek dalam pelukanku
"Eng...gue juga salah kok,ga kasih elo kesempatan ngomong lagi.Gue malah kabur"kata Cley
canggung
"Kita coba ya hubungan ini,gue ga main main kok jadiin elo pacar gue,kalo pun elo tetap ga bisa nerima gue,ujung ujungnya kan elo tetap mesti kawin sama gue"kataku sambil menghirup aroma mawar dari rambutnya yang tergerai.Sekarang aku merasa sesuatu di balik celanaku menegang
"Kalo ternyata elo yang ga bisa jatuh cinta ma gue gimana?trus masalah bokap gue gimana?"tanyanya sambil menoleh menatapku
"Gue ga akan pernah ninggalin elo,dan gue akan hadapin bokap elo"kataku sambil balik menatapnya
Kami semakin dekat.Hembusan nafas Cley begitu terasa.Entah dorongan darimana aku mencium bibir Cley lembut,Cley merespon ciumanku sampai berbalik ke hadapanku.Perlahan aku dorong Cley sofa.
Aku lepas sepatuku yang mengganggu pergerakanku.Cley sudah ada di bawahku.Bibir kami masih bertautan.Ciuman yang awalnya lembut berubah dalam.Ciumanku turun ke leher jenjang milik Cley.
"ah..ah..."desahan lolos dari mulut Cley merespon seranganku
Tanganku mulai menyusup ke balik kaos Cley.Aku remas lembut dadanya yang masih terbungkus Bra.Tubuh Cley melengkung kesempatanku untuk,melepas kaitan Branya.Aku terus menghujami di dengan ciuman di lehernya
Kaos Cley sudah terangkat olehku dan Aku mendapati payudaranya yang tegak menantang.Aku hisap lembut puncaknya yang berwarna merah muda
Cley merintihmembuat aku semakin b*******h mendengar rintihannya.Aku hisap sampai meninggalkan jejak merah.dan Cley semakin merintih.Ah...aku semakin gilaTapi aku sadar ini salah dan.Aku menghentikan perbuatanku
Aku menatap Cley sampai Cley merona
"Maaf aku lose control"kataku sambil menurunkan lagi kaosnya.Cley bergerak bangkit.Aku pun bangkit lalu terduduk diam.Di sampingku Cley berusah mengaitkan lagi Branya.
"Kamu jangan marah sama aku ya?"pintaku.
Cley hanya mengangguk lalu menunduk.
"Kamu pasti mikir macem macem ya sama aku"tanyanya tanpa berani menatapku
Aku memperbaiki posisiku agar menghadap Cley.Aku raih dagunya
"Hei liat aku?"dia mendongak menatapku
"Aku ga pernah berpikir gitu,kalo aku mikir gitu ga mungkin aku ada di sini sekarang.Kamu jangan pernah lagi mikir kamu murahan karena kamu berharga banget buat aku"kataku jujur lalu menariknya dalam pelukanku
Cley terisak pelan
"Aku takut Brie"katanya
"Kamu takut apa?"kataku sambil mengelus rambutnya lembut
"Takut kamu cuma main main.Aku juga takut papa berhasil maksa aku sama perjodohan itu"
"Aku ga bakal ninggalin kamu Cley,aku juga bakal hadapin papa kamu.Apa perlu aku lamar kamu trus kita nikah biar kamu percaya?"kataku
Cley mendorong bahuku pelan
"Kalem kali pa,kayanya ga sabar aja"kata katanya sambil merengut
Aku acak rambutnya gemas
"Aku pulang ya"kataku sambil memakai sepatuku lagi
"Beneran?"tanyanya
"Kok kayanya kamu ga rela gitu"godaku
Cley merona lagi
"Bukan gitu.."katanya tergagap
"Aku ga bakal kemana mana.Aku langsung pulang.Teman temanku lagi kencan.Aku kan baru punya pacar kira kira dua jam lalu.Kalo kelamaan aku di sini,ga ga jamin kamu ga bakal aku apa apain lagi"kataku tersenyum
Cley lagi lagi merona
"Ih....aku juga ogah kali"katanya
"Aku pamit ya,nanti kalo udah sampai rumah aku kabarin"kataku bangkit
"Emang kamu punya nomor aku?"tanya Cley sambil ikut bangkit
"Apa yang aku ga tau soal kamu sih"kataku sambil merangkul bahunya lalu beranjak ke arah pintu
"Iya deh"kata Cley sambil memutar matanya malas
"Tidur ya"kataku sambil mengecup dahinya lembut
Dia hanya mengangguk.Aku keluar apartemen Cley
"Night Cley"
"Night Brie"katanya seraya menutup pintu
Aku melangkah dengan ringan ke parkiran.
Mission complete,kataku dalam hati
###
Cley POV
Aku bergerak gelisah di tempat tidur.Bayangan kedatangan Brie dan kegiatan panas yang kami berdua lakukan membuatku gelisah
Kok bisa ya aku mau aja di cium sama dia,mana sampai...ach....aku menggeleng frustasi.Aku merasa mukaku memanas.Ampun cuma mikirin dia aja,jantungku deg deg an gini
Pasti sekarang dia lagi mikir aku cewe gampang deh,tapi...aku sekarang pacarnya.Tata bilang kalo orang pacaran biasa banget kalo sampai kontak fisik.Aduh aku kok malu banget.
Ting!!!,bunyi notifikasi pesan masuk di hp ku
Aku raih hp ku di nakas
081295377***
Aku udah sampai rumah,kamu tidur ya.Brie
Nomor Brie,aku langsung mengsave nomornya di hp ku
Okey
Balasku singkat
Pendek amat jawabnya? balas Brie
Trus?aku mesti bikin cerpen? balasku
Jutek lagi deh, balas Brie
Biarin,kenapa kamu mau? sanggahku
Abis kamu yang jutek gitu ngangenin rayunya
Jiah,aku ga ngefek kali di gombalin receh
Aku mendengus kesal membaca chat WA Brie
Iya nanti aku belajar ngegombal deh biar ga receh.kilahnya
Whatever ketikku
Ha..ha..night Cley,besok sambung deh kalo kamu masih mau jutekin aku.Aku sabar kok
Aku tidak balas chat terakhir dari Brie.Tapi aku tersenyum juga mendapati dia menepati janji mengabari aku.Time to sleep..yang bakal terjadi besok ya..gimana besok
###
bunda pov
Aku sedang menyiapkan sarapan di meja makan.Ada Brie anak tengahku yang sedang mengunyah rotinya melamun sambil senyum senyum sendiri.Aku menyeritkan dahiku bingung.Ada apa ini,batinku
"Brie?"tegurku
"Apa bun?"katanya gelagapan
"Kamu makan sambil melamun"kataku
"He..he..ga ngelamun kok"sanggahnya
"Ga ngelamun gimana?kamu makan roti sambil senyum senyum sendiri.Emang rotinya lagi ngelawak"kataku
Brie tertawa
"Iya kali.eh bun, ayah mana?"tanyanya
"Lagi senam jantung"jawabku.Suamiku memang sedang pergi senam bersama kawan kawannya
"Bunda ga ikut?"
"Kesiangan,malas juga sih"kataku sambil senyum
Kami lalu terdiam
"Kamu kenapa?,bunda nanya belum di jawab"tanyaku lagi
"Ga kenapa kenapa,bunda kepo"
"Pagi bun!"suara putri bungsuku,Nadine menyela
"Pagi sayang"kataku
Nadine duduk di sampingku.Dia masih menggunakan piama tidurnya
"Eh,abang udah sarapan aja.Tumben bangun pagi"kata Nadine sambil meminum jus yang sudah aku siapkan
"Elo mah gue bangun pagi salah gue bangun siang salah"protes Brie
"Tumben aja"sahut Nadine
"Udah sarapan dulu"leraiku
"Bun si abang lagi kenapa?"tanya Nadine padaku
"Bunda juga dari tadi nanya,belum di jawab dari tadi"sahutku
"Lagi kesambet kali"kata Nadine
Aku melihat Brie tersenyum.Tumben biasanya dia akan membalas ledekan Nadine
"Gue semalam tidur cepat Nad Nad"sahut Brie
"Kamu semalam ga ikut makan malam ya?,emang ada kerjaan apa sih?,perasaan bunda pas abis magrib kamu pamit pergi"kataku mengingat semalam
"Ada deh bun,nanti aku ceritain"jawab Brie
"Alah paling nguber cewe yang nabrak mobilnya"desis Nadine
"Separo bener separo salah"kata Brie sambil nyengir
"Maksud kalian berdua apa sih?"tanyaku bingung
"Itu loh bun,mobil abang di tabrak cewe trus si babang ganteng ternyata suka sama tuh cewe.Jadi tuh mobil ga di ganti deh.Soalnya di ganti cinta"kata Nadine dengan mulut penuh makanan
"Sotoy"umpat Brie
"Jiah ga sotoy lah,gue kan nanya bang Andra"sanggah Brie
Brie cemberut
"Elo ga bisa apa sebentar aja ga kepo"protes Brie
"Ga,kan elo tau bang"sanggah Nadine
"Eh,udah.Jadi cewe yang Nadine maksud sama seperti cewe yang kamu ceritain sama bunda?"Brie mengangguk"Trus kamu udah minta maaf?"lanjutku
"Udah dong bun,malah aku dah jadian.He...he.."jawab Brie sambil tersenyum lebar
Nadine melotot
"Serius lo bang?"pekik Nadine
"Makanya sekarang elo jangan ledek gue jomblo lagi.Gue taken sekarang"Brie nyengir
"Pasti tuh cewe khilaf"sahut Nadine
"Jiah...kesel kan lo,ga bisa bully gue lagi?"goda Brie
"Kapan kamu mau kenalin sama bunda,Brie?"kataku
"Nanti deh bun,dia orangnya masih malu"jawab Brie
"Cakep ga sih bang?"tanya Nadine
"Menurut lo?,gue nya ganteng gini mana mungkin tuh cewe jelek"kata Brie
"Ya makanya bawa ke sini Brie,bunda mau kenal"kataku
"Pasti bun,nanti aku kenalin.Udah ah aku ke kamar.Makasih ya bun sarapannya"kata Brie bangkit lalu mencium pipiku
"Woi Bang ngapain lo?"jerit Nadine
"Molorlah,kan tar malam gue mau kencan"jawab Brie setengah berteriak
Aku menghela nafas.Akhirnya satu lagi anakku merasakan jatuh cinta.
"Bun,aku mandi dulu ah,makasih ya sarapannya"kali ini Nadine yang bangkit lalu mencium pipiku juga
Aku memikirkan seperti apa gadis yang mampu membuat Brie jatuh cinta.Aku berharap semoga sebaik Rosa,istri Andra.
Cup!,sebuah ciuman mendarat di pipiku.Aku mengerjap
"Ayah..."kataku
"Ngelamun sih bun"tanya suamiku lalu duduk di kursi paling tengah
"Ayah bikin kaget,udah selesai senamnya?tanyaku
"Udah,bikinin kopi bun.Ayah tadi udah sarapan"pinta suamiku
Aku bangkit ke pantry membuatkan kopi.Suamiku sedang membaca koran online di hapenya.Aku letakkan kopi di hadapannya.
"Yah...Brie sekarang punya pacar"kataku sambil duduk di bangku yang tadi aku duduki
"Ayah tau bun"kata suamiku masih fokus membaca
"Kok bisa?"
Suamiku tersenyum sambil melirikku.Dia matikan hp
"Taulah,Brie pacaran sama anaknya Radika,bun"suamiku menyesap kopinya
"Radika......"gunyamku
"Iya Soeprapto,Radika Soeprapto.Itu loh teman ayah mancing"jelas suamiku
"Oh....suaminya Inez.Emang dia punya gadis?"tanyaku
"Punya yang bungsu.Sebelumnya Dika memang minta buat jodohin anaknya sama anak kita,tapi aku ga mau.Siapa sangka malah mereka ketemu sendiri"suamiku terkekeh
"Brie tau ga kalo kamu kenal sama ayahnya?"
"Ga bun,bunda juga jangan bilang ya"
"Kenapa yah?"
"Ayah ga mau mereka jadi terbebani.Biar aja mengalir.Kalo mereka jodoh ga bakal kemana.Ayah juga dah ngomong sama Radika,dan dia setuju sama usul ayah"jelas suamiku
"Oh gitu,cantik ga sih yah?.Bunda penasaran.Brie sampe galau gitu"
"Ya kamu bayangin aja Inez muda,anaknya Radika persis kaya Inez"
"Cantik dong kalo kaya Inez"
"Ya cantik.Cocok kalo sama Brie.Ayah mandi dulu ya"suamiku bangkit dari duduknya
"Inez sih cantik banget"gunyamku
"Cantikan bunda,kalo menurut ayah sih"kata suamiku sambil mengedipkan sebelah matanya genit
"Ih gombal banget"
"Anak anak mana?,masih pada tidur?"tanya suamiku lagi
"Udah sarapan tadi trus pada ke kamar,balik tidur lagi.Biarin hari libur ini"kataku bangkit dari dudukku
Suamiku memelukku dari belakang
"Kalo gitu bis ayah mandi,kita juga tidur lagi ya bun"kata suamiku berbisik
"Ayah ih lengket tau.Kamu mandi sana.Lagi jangan peluk peluk gini,ga kapok deh sering di pergokin anak anak"kataku sambil berusaha melepaskan pelukannya
"Biarin aja.Aku ga malu.Mending ketauan mesra daripada ketauan ribut.Ayo sih bun,bobo lagi sambil pijat ayah.Tar gantian ayah pijatin bunda"katanya sambil mencuri cium di leherku
Aku berbalik menghadapnya
"Kamu kalo pijatin aku,ujung ujungnya aku bugil"kataku sambil merengut
Suamiku tertawa
"Udah ah dari tadi cerewet banget"kata suamiku yang langsung membopongku ke kamar
"Yah...mejanya belum aku beresin!"jeritku
"Biarin ada bibi yang beresin.Sekarang waktunya kamu beresin urusan kamu sama suamimu dulu"kata suamiku sambil menutup pintu kamar kami
BLAM!,pintu kamar sudah tertutup.