CLEY POV
Sudah beberapa hari ini aku jarang ngobrol dengan Brie.Dia tidak datang ke apartement,di kantor juga aku jarang bertemu.Dia menghubungiku pun cuma soal pekerjaan.
Aku kangen sih kekonyolannya,kangen muka nya yang kesel kalo aku jutek.Aku kangen gombalan recehnya.Tapi Brie seakan menganggapku tak kasat mata.Di kantor pun kalo kebetulan berpapasan dia hanya tersenyum lalu berlalu dari hadapanku.Aku kangen tapi aku gengsi
Saat ini,Aku sedang menunggu print an gambar yang aku desain.Hari ini aku harus serahkan pada Brie karena harus di periksa
Yap selesai juga!.Aku susun dalam map lalu bergegas ke ruangan Brie.
Aku mengetuk pintu ruangannya
"Masuk!"suara Brie terdengar dari dalam
Aku bergegas masuk
"Cley,ada apa?"tanyanya sambil menghentikan pekerjaannya lalu melepas kacamata yang bertengger di hidungnya yang mancung
"Aku mau kasih gambar rancangan desain untuk kamu cek"kataku sambil menyerahkan data gambar yang sudah aku print out
Brie menerimanya lalu memeriksa gambar demi gambar secara teliti
"Udah oke deh kayanya,ini desain yang udah di revisi sesuai diskusi kita dengan bagian pemasaran kan?"tanyanya sambil merapikan gambar dan memasukan lagi ke map lalu memberikan kembali padaku
"Udah pak!"kataku singkat sambil menerima map itu.
"Okay,kamu bisa kan bikinin soft copynya?, biar aku bisa suruh Rina untuk menjilid dan aku tanda tanganin"katanya lagi
"Okay,selepas jam makan siang aku siapin"jawabku
"Makasih Cley,ada lagi?"tanyanya
"Ga ada,aku permisi"kataku berlalu dari hadapannya
Bahkan dia ga lagi menawariku makan siang...batinku kesal
###
BRIE POV
Aku menghela nafas berat.Susah payah aku menahan perasaanku pada Cley karena dia bersikeras aku harus menyembunyikan status kami di kantor.
Aku harus berhenti memperhatikannya di kantor.Aku harus menahan diri tidak menjemput dan mengantar dia ke kantor.Menahan diri untuk tidak menyapanya berlebihan di kantor.Aku harus menahan sikap dan kelakuanku bila di hadapannya.Aku tersiksa
Aku kadang dapati dia lembur tanpa bisa mendekat.Aku hanya bisa menunggunya di ruanganku.Setelah dia beranjak pulang,aku akan mengikuti dari belakang secara diam diam.Aku hanya ingin memastikan dia selamat sampai apartement tanpa dia tau.
Aku kangen banget,tapi aku takut dia malah menjauh kalo aku paksakan diriku mendekat.Cley memang keras kepala,tapi aku harus bersabar.
"Abang...."tiba tiba Nadine masuk ke ruanganku lalu berhambur ke pelukanku
"Hai kenapa?"tanyaku pada Nadine yang sedang menangis di pelukanku
"Boy bang"katanya di sela tangisnya
"Iya Boy kenapa?"tanyaku panik
"Gue di cuekin,masa dia asyik banget ngobrol sama teman temannya,terus dia nyuekin gue.Nyebelin banget"isak Nadine
Aku menghembuskan nafas lega
"Ya ampun Nad,elo bikin gue jantungan.Kirain gue elo kenapa"kataku sambil mengelus kepalanya lembut
"Gue kesel bang"katanya lagi
"Udah ah,udah gede lo,masa gara gara gitu doang elo nangis"kataku menenangkan
Tok!tok! Suara pintu di ketuk.
"Masuk!"kataku
Cley muncul di balik pintu.Sesaat dia mematung di depan pintu
"Masuk aja Cley"kataku
"Maaf,aku cuma mau kasih Flashdisc berisi soft copy desain tadi"katanya melangkah ragu
"Okay,bisa tolong taro di meja aku ga"pintaku
Dia hanya mengangguk lalu melangkah menaruh flashdisc itu di meja
"Aku permisi"katanya berlalu
"Makasih Cley"kataku sebelum dia menutup pintu
Dia hanya mengangguk dan lenyap di balik pintu
"Duduk dulu ya,elo mau minum apa?"kataku melepaskan pelukanku lalu menggiringnya ke sofa
"Gue ga mau apa apa"kata Nadine sambil duduk di Sofa
Dia sudah tidak menangis lagi
Drt...drt...hpku berbunyi.Aku beranjak bangun ke meja kerjaku
Boy calling
"Boy telepon gue nih"kataku pada Nadine
"Jangan bilang gue di sini bang"cegah Nadine
"Ga usah kaya anak kecil deh,dia ga bakal percaya.Dia pasti udah telepon ke rumah juga.Udah sih kasihan anak orang"kataku
Nadine cemberut
"Ya boy"kataku menjawab panggilan Boy
"Bang,Nadine ada di kantor lo ga?"tanya Boy terdengar panik
"Ada nih,elo jemput deh.Lagi nangis tuh.Elo apain sih?"tanyaku santai
Nadine menatapku garang
"Biasa bang ngambek.Tadi gue ketemu teman teman gue,pasti dia ngerasa di cuekin.Ade lo kan ga boleh ngerasa di cuekin"jelasnya
"Ha..ha..sabar sabar deh elo ma dia.Elo dimana sekarang?"tanyaku
"Gue lagi otw ke kantor elo.Tadi gue udah telepon bang Andra dan telepon ke rumah juga cari Nadine tapi ga ada.Makanya gue yakin dia ke kantor elo"jelasnya
"Elo tau banget ade gue ya"kataku
"Gitu deh"
"Udah elo kemari.Gue tunggu"kataku lagi
"Okay ,thank bang"Boy memutuskan sambungan telepon
Aku meletakkan hp lalu beranjak menghampiri Nadine
"Nyebelin lo bang"protes Nadine
"Udah sih Nad,elo ga kasihan apa sama Boy?"kataku sambil menghempaskan tubuhku di samping Nadine
"Dia yang salah bang,kok elo belain dia sih"katanya kesal
"Nad,elo udah sering banget loh kaya gini.Elo ga mikir apa gimana paniknya Boy pas ga nemuin elo di samping dia.Dia sayang banget sama elo,ga sadar apa lo?"nasehatku
Nadine terdiam
"Dia itu bertanggung jawab banget sama janjinya ke gue sama bang Andra buat jagain elo.Elo mau dia ,gue sama bang Andra gebukin karena elo kenapa kenapa?"kataku
"Awas aja kalo elo sama bang Andra berani"ancamnya.
Aku tertawa
"Makanya jangan dikit dikit ngambek.Sekarang gue tanya sama elo,apa sih yang elo minta ga elo turutin.Elo palakin apa aja dia nurut.Elo minta anter jemput kemana aja,dia nurut.Di suruh suruh bunda aja dia mau"
"Iya sih"
"Ya udah,laki tuh jangan terlalu di kekang.Dia juga punya teman teman .masa gara gara pacaran ma elo dia jadi ga punya kehidupan sosial.Kalo dia mulai melenceng baru elo larang,gue yakin dia juga bakal nurut.Dia sayang banget Nad sama elo"nasehatku
Nadine terdiam
"Elo mau teman temannya sebel sama elo karena elo posesif gini?.Elo mau dia ninggalin elo gara gara kelakuan elo yang kekanak kanak an trus?"
"Jangan sampe deh bang.Gue sayang banget sama Boy bang"
"Ya udah tahan dikit apa emosi elo.Elo ga ke Boy,ga ke gue,ke bang Andra,selalu aja maunya di perhatiin trus.Kalo gue sama bang Andra,kakak elo.Segimana pun elo nyebelin,kita ga bakal ninggalin elo.Kalo Boy kan belum jadi apa apa elo Nad,baru pacar belum jadi suami.Bisa aja dia ninggalin elo karena dia ga sabar hadapin elo"
"Emang gue nyebelin banget ya bang?"
"Baru sadar lo?"ledekku
"Abang ih,elo mah"katanya kesal
"Udah ah,pikirin nasehat gue ya"
Nadine mengangguk
"Bang!"Boy menerobos masuk ruanganku
"Boy?"kataku bangkit dari dudukku
Boy berdiri canggung
"Tenang udah jinak,bawa pulang gih"kataku sambil menepuk bahu Boy lalu beranjak menuju meja kerjaku
"Nad,balik yuk!"ajak Boy takut takut
Aku menggeleng melihat kelakuan adikku.
Nadine bangkit sambil tersenyum ke arah Boy.
"Yuk,tapi aku mau makan dulu"kata Nadine langsung menarik lengan Boy
Boy menghela nafas lega
"Bang makasih ya"kata Boy padaku
"Babe buruan aku udah lapar,bang gue balik ya"kata Nadine sambil menarik paksa tangan Boy
"Iya hunn,sabar nanti kamu jatuh"keluh Boy
Mereka menghilang di balik pintu
Aku tersenyum melihat kelakuan manja adikku.Aku benar benar salut pada Boy.Dia luar biasa sabar menghadapi kelakuan adikku.Kayanya kesabaranku menghadapi Cley tidak sebanding dengan kesabaran Boy menghadapi kelakuan adikku.
###
POV CLEY
Sudah weeked lagi tapi dari siang aku bengang bengong sendiri di apartemen.Brie resek,bisa bisanya ga ada kabar gini.Dan bunyi bel apartemen menggangguku.Dengan enggan aku bangkit.
Aku membuka pintu apartemenku dan ku dapati Brie di hadapanku
"Kamu ngapain ke sini?"kataku jutek
"Ngapel lah kan ini malam minggu"katanya menerobos masuk
Aku tutup pintu dan Brie sedang membuka sepatu nya lalu dia melangkah ke ruang tamu.Aku mengekor dari belakang
"Sorry ya aku baru kesini sekarang.Sebenarnya dari jumat malam aku mau kesini,tapi aku ga bisa melewati acara makan malam yang tiap minggu rutin di adakan bunda"jelasnya
Aku hanya diam
Brie duduk di sofa di sampingku
"Kamu kenapa sih diam aja?"tanyanya
"Menurutmu?"jawabku jutek
"Ya ampun Cley,kamu ga kangen apa sama aku.Beberapa hari ini aku nahan diri banget buat ga dekat kamu"keluhnya
"Bukannya kamu ya yang nyuekin aku?"tanyaku kesal
Brie mengerutkan dahinya
"Loh bukan kamu yang mau?.Salahku di mana?"tanya Brie heran
Aku tetap diam
"Yang,beberapa hari ini aku nahan diri banget buat deketin kamu di kantor.Aku takut kamu benaran ga datang kerja lagi.Bukan karena kerjaanku ga ada yang bantu.Aku cuma takut ga bisa sering ngeliat kamu.Tiap hari aku perhatiin kamu dari jauh.Aku pikirin kamu udah makan belum,mikirin kamu kecapean apa ga.Bahkan setiap pergi dan pulang aku buntutin kamu,cuma buat mastiin kamu selamat sampai kantor dan pulang ke apartemen"kata kata Brie sukses bikin aku kaget
"Masa?,kok aku ga tau"
"Kalo kamu ga percaya kamu tanya aja sama OB apa sama satpam.Kalo kamu lembur,aku juga nungguin kamu.Ya aku nunggu di ruanganku,kalo OB kasih tau kamu siap siap pulang baru aku pulang"lanjut Brie
Aku diam tapi dalam hati aku bersorak
"Udah sih jangan ngambek terus.Aku nya jangan di jutekin,kan aku udah nurut banget sama kamu"keluh Brie lagi
"Tetap aja...."protesku
"Tetap aja apa,aku masih salah?"
Aku menghela nafas
"Trus kamu ngapain peluk peluk cewe?"kataku
"Kapan aku peluk peluk cewe?"kata Brie bingung
"Yang pas aku mau kasih flashdisc"kataku kesal
"Kamu kasih flashdisc?.....oh ya ampun!,jadi ceritanya kamu cemburu"kata Brie tertawa
Aku mendengus kesal
"Kamu malah ketawa sih"kataku makin kesal
"Sini dekatan sama aku"Brie menarik tanganku
"Ga mau!"tolakku
Akhirnya dia yang bergeser mendekat
"Hunn,yang aku peluk itu Nadine,adekku.Aku lupa kalian belum sempat kenalan.Nanti deh aku kenalin"
"Beneran itu Nadine?"tanyaku tak yakin
"Kamu mau aku telepon dia biar kamu yakin?,tapi siap siap aja kamu di ledek.Nadine tuh mulutnya julid banget"kata Brie di sela tawanya
"Kamu mau bikin aku malu?"rengekku
"Abis aku bingung gimana bikin kamu percaya.Lagi kenapa kamu ga tanya aku sih dari kemarin.Makanya gengsi jangan di gedein,jadi kesal sendirikan?.Jadi aku deh yang kena"kata Brie lagi
"Iya maaf"kataku akhirnya
"Eh,kamu ga mau keluar?,baru jam 8"tanya Brie
"Malas ah,kita nonton aja di rumah"jawabku
"Ya udah terserah.Kamu udah makan belum?"tanya Brie
"Udah,kamu laper?.Kita pesan makanan aja.Mau ga?"kataku
Brie menggeleng
"Aku juga udah makan malam tadi di rumah,nemenin bunda.Ayahku tadi belum pulang,pas ayah pulang aku baru ke sini"
"Ya udah,di kulkas masih ada roti,mie instans sama cemilan.Kalo nanti laper makan itu aja ya"kataku
Brie hanya mengangguk
"Bikinin aku minum sih yang!,aku haus nih ngomong trus dari tadi"keluh Brie
Aku tertawa
"Oh kamu bisa haus juga"ledekku sambil bangkit dari dudukku
"Ya kali aku onta"
"Em...minuman kaleng dingin mau?"tawarku
"Air putih dingin aja,aku ga terlalu suka minuman kaleng,ga sehat yang"katanya
"Iya pa dokter,aku ambilin.Kamu cari dih DVD yang mau di tonton trus stel.Kali ini aku nurut deh kamu mau nonton apa"kataku sambil berlalu ke dapur
Aku menyiapkan segelas coklat dingin untukku dan segelas air putih untuk Brie.Sampai di ruang tamu,aku dapati Brie sudah rebahan di sofa
"Nih minumnya"kataku sambil menyodorkan gelas padanya
"Makasih yang"katanya sambil bangkit meminum setengah lalu meletakkan di meja.Aku hanya berdiri memperhatikan sambil meminum minumanku
"Sini sih,kita nontonnya sambil tiduran"kata Brie
"Kamu ga modusin aku kan?"
"Kamu mah negatif trus"keluhnya
"Iya...iya..,kamu geser dong!"kataku sambil meletakkan gelasku di meja
Brie bergeser.Aku akhirnya bergabung dengannya si sofa.Brie tiduran menyamping.Kepalanya bertumpu pada bantal sofa yang dia susun ber tumpuk.Aku tiduran di lengan Brie dan tidur memungguinya
"Ya ampun,kamu kenapa nonton film ini sih?.Kan film yang lain banyak"keluhku saat aku menyadari kalo dia memutar film Fifty shades of Grey.
"Kebetulan aku belum sempat nonton skuelnya yang ke 3.Kamu kok bisa punya sih?"kata Brie santai
"Itu DVD punya temanku.Aku juga belum sempat nonton"jelasku
"Ya udah ga masalah dong"
"Kamu tau kan ini film isinya apaan?.Baru kamu bilang kamu ga mau modusin aku"
" Ya ampun yang,Kita juga pernah berbuat yang sama,kalo di ulang juga ga apa apa kali...aw..sakit yang"kata Brie sambil mengusap perutnya karena aku sikut
"Awas aja kalo berani.Kalo aku hamil gimana,hayo?"kataku kesal
"Ya tinggal nikah,gampang"kata Brie santai
"Brie...."rengekku
"Iya aku becanda.Udah sih kamu bawel banget.Waktu aku terpaksa di suruh nonton film DILLAN aku ga protes"
"Bodo"kataku sambil memutar tubuhku memungguinya
"Jangan ngambek mulu sih yang"katanya sambil melingkarkan tangannya di pinggangku
Aku mendengus kesal.Kami akhirnya terdiam,menonton setiap adegan di film
"Brie geli ih"kataku saat Brie menciumi rambutku
"Aku suka banget nyium rambut kamu,wangi mawar"katanya tak menanggapi protesku
"Tapi aku geli,aku jadi ga konsen nonton"kataku
"Kamu kangen aku ga sih?"
"Lumayan"jawabku
"Kok aku bisa ya kangen banget sama kamu"keluhnya
Aku membalik tubuhku telentang.
"Masa?"godaku
"Iya beneran deh"suara Brie mulai serak.Dia menciumi rambutku dan menggigit telingaku lembut.Aku merinding
"Brie..."bisikku
"Aku cium kamu ya Cley"pintanya
"Aku....."kalimatku terpotong karena Brie sudah melumat bibirku lembut.
Aku mencium aroma mint dari mulutnya.Aku mendesah saat tangan Brie mulai menyusup ke balik kaosku dan meremas payudaraku lembut.Aku tersihir dengan sentuhannya
"Brie...."desahku saat Brie mulai menciumi leherku.
"Kamu wangi banget"kata Brie di antara desahannya
Aku menggelinjang
"May i..."tanyanya.Aku mengangguk
Brie melucuti kaos dan celana hotpantku dan hanya mennyisakan Bra dan celana dalamku.Aku juga membuka kancing kemeja Brie.Brie hanya tersenyum memperhatikanku.Aku hanya bisa tersipu malu
"Kamu sadar ga sih kamu seksi banget"bisiknya
"Brie...."bisikku malu.
Brie membuka kemeja yang kancingnya sudah aku buka.Dia lalu membuka celana jeansnya sambil trus menatapku intens.Kami berdua hampir naked.Brie cuma menyisakan celana dalamnya juga.
Lalu dia melanjutkan aksinya mencium leherku lalu turun ke arah payudaraku.Aku semakin mendesah.Brie melempar Bra yang berhasil dia lepas sambil trus menciumi setiap inci tubuhku
Brie bergeser sampai dia ada di atas tubuhku yang hanya menggunakan celana dalam.Tangannya terus meremas meremas payudaraku lembut,bibirnya trus menjilati puncak payudaraku yang sudah mengencang.Dan tangannya yang satu sudah menyelinap ke balik celana dalamku.Tiba tiba jarinya masuk ke inti tubuhku.
"Brie...ah....ah.."desahku sambil meremas rambutnya.Aku benar benar di buat gila
Dia trus menggerakan jarinya keluar masuk dan aku terus meracau dan mendesah di bawah kendalinya.Brie keliatan tak perduli.Aku mulai berkeringat
"Brie...ah..ah..ampun aku...aku..."desahku saat sesuatu dalam diriku meledak bersamaan keluarnya cairan kewanitaanku.Aku terengah
Brie melepaskan ciumannya dan melepaskan jarinya juga dari dalam diriku.Dia menggeser tubuhnya sampai kejantanannya yang masih terbungkus celana dalam tepat di atas celana dalamku.Aku merasa sesuatu di balik celana dalam Brie benar benar mengeras dan itu membuatku terangsang lagi
"Cley....ah...ah..."desah Brie sambil terus menggesek kejantanannya dengan pusat tubuhku yang masih terbungkus Celana dalam.Aku pun merasakan lagi gairahku bangkit akibat pergesekan itu padahal Brie tidak sedang menciumi aku.Dia bertumpu pada lengannya di sofa
Aku melihat bagaimana dia mendesah dan keringat mulai membasahi tubuhnya
"Cley...oh...ah.."desahnya lalu kemudian dia terdiam sambil memejamkan mata.Aku merasakan kejantanannya berkedut bersamaan dengan cairan kewanitaanku yang merembes keluar.Beberapa detik kemudian dia ambruk di atas badanku dengan nafasnya yang masih terengah
"Makasih ya"katanya sambil mengecup dahiku lembut.aku hanya mengangguk
Brie bangkit lalu duduk,aku langsung mengambil bantal untuk menutupi payudaraku yang terekspose
"Ga usah di tutupin kali yang,aku dari tadi juga udah liat.Tapi awas aja kalo di liat selain aku"kata Brie sambil mengambil kaos dan Braku
"Ih aku juga ga bakal kasih liat orang kali"kataku sambil bangkit lalu ikut duduk di sampingnya dengan mendekap bantal sofa
"Berbalik yang,aku bantu pasang Bra kamu.Aku ga cuma jago lepas doang,aku juga jago masang"katanya menggodaku
"Ih udah sih jangan godain aku trus,kamu ga liat apa mukaku udah merah banget"kataku sambil berbalik
Brie memasang Bra ku lagi
"Kayanya bukan muka kamu doang yang merah tapi d**a kamu juga merah"katanya menggoda aku lagi
Aku langsung melihat ke arah dadaku
"Ya ampun,banyak banget.Merah merah gini"keluhku sambil memakai kaosku lagi
"Ga keliatan ini.Cuma aku yang liat"katanya sambil meminum minuman yang tadi aku sediakan
"Pakai baju sih,aku risih liat kamu ampir naked gitu"keluhku
"Risih apa h***y lagi"katanya sambil mengambil kemeja dan celana jeansnya
"Kamu mau aku ngambek"ancamku
"Iya...iya..ampun.Aku mau mandi dulu,numpang mandi ya.Aku ga betah keringatan gini"
"Ya udah,pakai aja kamar mandi di kamarku.Aku kayanya ada kaos dan celana traning gede deh,pasti muat sama kamu.Kalo kamu mau ganti baju"tawarku
"Baju cowo mana?"kata Brie
"Jangan Su'uzon dulu.Aku pesen online ternyata ukurannya besar banget.Aku jadi ga pernah pake"
"Oh kirain"katanya sambil memakai kemejanya
"Loh kata kamu mau mandi?"tanyaku bingung
"Ya kali yang,aku keliaran cuma pake CD"katanya sambil bangkit dari duduknya
"Oh gitu,ayo aku antar ke kamar"kataku bangkit dari dudukku
"Kamu ngapain ikut ke kamar?.Kamu ga lagi modusin aku kan?"
"Emang kamu tau kamar mandinya dimana?,lagian aku mau ambilin baju gantinya"jawabku sambil melangkah menuju kamarku.
Brie mengekor ke kamarku
"Tuh kamar mandinya,nanti bajunya aku taro di tempat tidur ya"kataku sambil menunjuk pintu kamar mandi
Brie masuk ke kamar mandi.Aku mengaduk aduk isi lemariku.Akhirnya baju yang aku cari ketemu.Kaos kuning bergambar spongebob besar di bagian depan dan sebuah traning panjang.Aku juga mengelurkan piamaku.Seperti Brie aku juga berniat mandi
Ceklek!pintu kamar mandi terbuka.Brie keluar dengan handuk di pinggangnya.Aku meneguk ludahku.Brie keliatan hot dengan rambut basah acak acakan dan topless.
"Mana bajunya?"
"Nih,aku juga mau mandi dulu"kataku gugup membawa piamaku lalu masuk ke kamar mandi
Ya...tuhan...aku deg deg an....ampun deh.....
Aku buru buru mandi.Udah hampir jam sebelas.Aku memakai piamaku.Saat aku keluar dari kamar mandi,Brie sudah ga ada.Aku memakai parfum dan menyisir rambutku dan menjepitnya asal.Aku ga keramas,karena takut flu.Sudah terlalu malam sekarang
Setelah yakin dengan penampilanku,aku keluar kamar.Di ruang tamu aku dapati Brie yang sedang mematikan DVD
"Kok di matiin?"tanyaku sambil duduk di sofa.
Brie bangkit lalu duduk di sampingku
"Percuma,kita udah bisa bikin sendiri film kaya gitu"godanya
Aku menepak bahunya
"Kamu mah godain aku trus"kataku merengut
Brie tertawa
"Eh kamu lucu pake kaos spongebob gitu.Ha..ha..imut banget.Benar kan bajunya pas buat kamu"kataku di antara derai tawaku
Gantian Brie yang cemberut
"Senang banget,bisa bikin aku kesel"
"Iya...iya...sory...Aku ga ledek kamu lagi"Kataku menutup mulutku menahan tawa
Brie bangkit dari duduknya
"Aku pulang ya,udah malam"katanya
Aku kaget lalu mendongak menatapnya
"Beneran?"kataku sambil memegang tangannya
"Iya yang,udah malam"katanya sambil meremas tanganku
"Kamu ga bisa tinggal lebih lama?...Nginap di sini mungkin...."gantungku dan aku merasa pipiku merona
Brie tersenyum lembut
"Kenapa?,kamu masih kangen sama aku?"tanyanya sambil menatapku dengan kerling menggodaku
"Eng....aku kesepian,Lagian apa yang udah kita lakukan tadi bikin aku merasa kaya Julia Robert di Prety Woman cuma bedanya aku bukan pelacur.Kamu ngerti kan maksudku"kataku tertunduk
Brie menghela nafas lalu duduk di sampingku lagi.Dia menarikku ke dalam pelukannya
"Kamu kenapa sih suka ngerasa kaya gitu trus.Aku bukan lelaki berengsek yang,kalo aku mau tadi kita udah Make love.Kamu juga dah pasrah banget.Aku ga mau Make love sebelum kita nikah"katanya sambil mencium puncak kepalaku
"Maaf,aku cuma takut kamu mikir gitu"bisikku lirih sambil membalas pelukannya
"Aku sayang banget Cley sama kamu.Susah banget bikin kamu ngerti"keluhnya
"Aku tau"bisikku
"Yuk ah tidur,kamu nanti sakit"katanya sambil melepaskan pelukannya
Aku bangkit
"Yuk tidur di kamar"ajakku
Brie mengerutkan dahinya
"Serius?"tanyanya kaget
"Mana mungkin aku tega liat kamu tidur di sofa,ayo sebelum aku berubah pikiran"kataku sambil beranjak ke kamar
"As your command hunny"kata Brie sambil menyusulku
Tiba di kamar kami langsung merebahkan diri di kasurku dan menyelimuti diri kami dengan bedcover
Aku merasa deg deg kan.Brie sudah telentang memejamkan matanya.Aku tidur meringkuk memungguinya.Kami berdua terdiam.Aku bergerak gelisah.
"Brie..."bisikku
"Hm...."katanya dengan mata terpejam
Aku membalikan tubuhku menghadapnya
"Kamu udah tidur?"
"Hampir...kamu kenapa?"
"Aku ga bisa tidur"rengekku
Brie bergeser menarik lenganku
"Sini aku peluk biar kamu bisa tidur"katanya sambil menyelipkan lengannya di antara leherku
Kami saling berdekapan sekarang.Aku tidur beralas lengan kokoh Brie.Brie mengeratkan dekapannya,membuatku tidur di dadanya.Aku hirup harum tubuhnya dan aku merasa nyaman.
"Sekarang bobo,aku juga ngantuk.Night yang"katanya sambil mengecup kepalaku
"Night Brie"kataku sambil memejamkan mataku dan memeluk tubuh Brie