Kecupan Kedua

1039 Kata

Senyuman manis nan hangat terukir tipis di wajahmu tampan Oliver saat melihat sang istri sedang melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang kerja pribadinya saat ini. Ya. Oliver tahu jika istrinya itu merupakan wanita yang penurut dan tidak pernah membantah apa yang diminta oleh dirinya sejak pertama kali mereka berdua menikah beberapa waktu yang lalu. “Aku yakin kamu pasti akan datang ke ruangan ini,” ucap Oliver dengan nada pelan penuh dengan rasa bahagia di dalam hatinya. “Tidak usah basa basi Pak Oliver. Ada apa Pak Oliver meminta kepada saya untuk datang ke sini?” balas Falisha dengan nada dingin sembari melontarkan pertanyaan kembali kepada suaminya. Oliver terkekeh. “Kamu tidak usah seperti aku, Ca. Kamu tidak pantas seperti itu. Nada dingin benar-benar tidak pantas untuk kamu. Apalag

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN