Belajar Menerima

1145 Kata

"Kenapa, Mas?" Aku melihat raut wajah Mas Pras yang tampak berubah setelah melihat layar ponselnya. Kemudian lelaki itu mengantongi ponselnya. "Ada urusan penting?" Curiga, dia mendapatkan pesan yang ada hubungannya dengan mantan kekasihnya yang tengah berada di rumah sakit ini juga. Aku tidak kesal, tidak marah juga. Aku menghela napas, Mas Pras tak bisa disalahkan juga. Dia hari ini bilang sibuk, tapi tidak bilang apa jenis kesibukannya. Lagi pula, semisal hatinya Mas Pras masih ada tertinggal pada mantan kekasihnya, bukan kah itu berarti sama saja denganku? Kalau dipikir-pikir, tak sepantasnya aku kesal tadi. Karena aku pun sama, masih memiliki perasaan terhadap mantan kekasihku. "Boleh bicara sebentar, Mel?" Raut wajah Mas Pras tampak gelisah. "Boleh. Emm... di luar aja, ya? Ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN