Bab 40

1471 Kata
37 Hari Sebelum Persidangan Feli melangkahkan kakinya dengan gusar ketika dia sampai di depan pengadilan. Farel ada di sampingnya, tampaknya pria itu juga tahu kalau mereka sudah terlambat. Persidangan mungkin saja sudah selesai tapi Feli dan Farel tetap melangkahkan kaki mereka dengan cepat. Feli tahu kalau mereka sudah terlambat, tapi dia berharap kalau persidangan masih belum benar-benar selesai. Biasakah Feli berharap kalau persidangan hari ini di undur saja? Feli menajamkan matanya ketika dia melihat Ken yang sedang berdiri bersama dengan beberapa orang. Feli langsung memanggil Farel dan menunjuk ke arah Ken yang sedang berbicara dengan tatapan serius. Apakah ada masalah? “Ken ada di sana!” Tepat seperti yang Feli tebak, Farel langsung berlari ke arah Ken yang tampaknya sedang berbicara dengan sangat serius. Sama seperti yang dilakukan oleh Farel, Feli juga langsung berlari mendekati Ken. Iya, saat itulah Feli tahu kalau Ken memang sedang dalam masalah. Itu artinya sidang kali ini tidak berjalan dengan lancar. “Saya mengerti dengan apa yang kalian rasakan. Saya mohon, hanya satu kali saja, saya berjanji.. saya akan melakukan yang terbaik. Kalian bisa balik menuntut saya kalau saya memang melakukan kesalahan lagi.. saya mohon, biarkan saya yang menangani masalah ini..” Samar-samar Feli mendengar apa yang dikatakan oleh Ken. Benar, memang ada masalah di sini. “Kamu tidak akan pernah mengerti dengan apa yang kami rasakan sampai kamu merasakannya sendiri. Kamu akan tahu bagaimana sakit hati yang kami tanggung ketika kamu melihat orang yang paling kamu cintai dibunuh oleh seseorang yang tidak akan pernah kamu curigai sebelumnya.. itu akan sangat menyakitkan bagimu..” Feli menghentikan langkahnya tepat ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh wanita yang ada di depan Ken. Apa yang sebenarnya terjadi sehingga membuat wanita itu mengatakan sesuatu yang tidak pantas seperti itu. *** Ken masih tampak tidak bisa menerima akan semua yang terjadi. Feli menghembuskan napasnya dengan pelan ketika dia menatap Ken dan Farel yang masih saling diam padahal mereka sudah duduk di sini selama lebih dari 15 menit yang lalu. Tatapan Ken yang menunjukkan kalau ada sesuatu yang tidak benar membuat Feli merasa takut untuk bertanya pada pria itu tentang apa yang terjadi. Feli merasa terjebak dengan keadaan ini. Ken dan Farel sama-sama tidak mau berbicara. Sudah cukup hubungan Ken dan Rosaline saja yang bermasalah, Feli tidak ingin kalau dua orang pria yang sedang duduk di depannya ini juga ikut bermasalah. “Ken—” “Semuanya kacau, Feli. Jika itu yang ingin kamu tanyakan, jawabannya sudah jelas sejak beberapa menit yang lalu. Semuanya kacau..” Feli kembali menutup mulutnya rapat-rapat ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Ken. Benar, Feli juga tahu kalau semuanya sudah sangat kacau. Sekarang apa yang harus Feli lakukan? “Aku memiliki alasan untuk tidak datang—” “Lalu kenapa sekarang kamu datang?” Ini memang bukan kebiasaan Ken. Pria itu tidak menyela kalimat orang lain, apalagi orang yang lebih dua darinya. Feli tidak percaya dengan semua ini. Kalau bukan karena masalah yang besar, Ken tidak akan mungkin menyela kalimat Farel. “Ken, tolong jangan seperti ini..” Feli rasanya ingin menangis ketika melihat dua orang pria yang ada di depannya itu. Mereka memang tidak banyak bicara, tapi justru kebungkaman inilah yang menyiksa Feli. Feli menatap Ken dengan pandangan permohonan, dia tidak sanggup kalau harus menerima semua ini. Sungguh, Feli tidak ingin ada masalah yang lainnya.. “Feli, mungkin sebaiknya kamu meninggalkan kami di sini dulu..” Kata Ken sambil menatap Feli dengan tatapan serius. Tidak, Feli tidak akan mungkin meninggalkan Ken dan Farel sendirian di sini. Feli harus tetap bersama dengan mereka karena Feli tidak ingin ada sesuatu yang buruk terjadi di antara dua orang pria itu. Feli sangat khawatir sekarang.. “Tidak, aku akan tetap di sini..” Kata Feli sambil menyentuh tangan Ken. Feli tidak akan bisa meninggalkan Ken dan Farel di sini dengan keadaan yang seburuk ini. Tidak, tidak akan.. Feli tahu kalau dua orang itu sedang menahan emosi yang sama besarnya. Feli tidak ingin ada masalah apapun. “Feli..” “Biarkan dia di sini, Ken. Memangnya apa yang akan terjadi jika dia ada di sini?” Astaga, Feli sungguh tidak menyukai apa yang Farel katakan. Kenapa pria itu seakan sedang memancing emosi Ken? Ya Tuhan, apa yang bisa Feli lakukan sekarang? Ada masalah apa sebenarnya? “Aku hanya ingin menjaga perasaan kekasihku karena apa yang akan aku katakan kepadamu bukan hal yang akan dikatakan seorang adik pada kakaknya. Aku akan berbicara sebagai seorang pengacara dengan rekan pengacaranya..” Kata Ken dengan suara yang tenang. Tidak, ini adalah ketenangan sebelum badai. Feli menggelengkan kepalanya dengan cepat. Sebesar apa masalah yang sedang terjadi sehingga Ken sampai semarah ini? Benar, kelakuan Farel memang patut untuk disalahkan. Kakaknya itu lalai terhadap tanggung jawabnya sendiri, tapi Feli tidak bisa mendengarkan Ken yang seakan sedang berusaha untuk menyudutkan Kakaknya. Feli meraih ponsel yang ada di dalam tasnya. Hanya ada satu orang yang mungkin bisa membantu Feli saat ini, seseorang yang biasanya memang terlibat di dalam pertemuan mereka. Rosaline, Feli memang harus menghubungi Rosaline. Tolong datanglah ke sini, Kak. Aku mohon.. Tulis Feli di dalam pesan singkat yang dia kirimkan pada Rosaline. Feli juga langsung mengirimkan alamatnya sekarang agar Rosaline bisa langsung ke sini. Feli memang tidak bisa berharap terlalu banyak karena Feli sendiri tahu jika hubungan Ken dan Rosaline sedang tidak baik saat ini. Tapi mau bagaimana lagi? Hanya wanita itu yang bisa Feli hubungi. Feli tidak tahu harus meminta bantuan pada siapa lagi. “Apa yang kamu lakukan? Sebagai pengacara, membela kebenaran adalah tugas utamamu, Kak. Aku sangat tidak percaya kalau kamu bisa lari dari tanggung jawab ini. Terlepas dari semua masalah yang sedang kamu alami, kamu tidak seharusnya lalai seperti ini. Aku sudah sangat lama mengenal dirimu sehingga aku tahu kalau kamu tidak akan pernah meninggalkan tanggung jawabmu tanpa alasan yang jelas, tapi.. sejelas apapun alasanmu, aku tetap tidak bisa membenarkan semua ini. Seseorang yang telah berbuat kejahatan, dia akhirnya lolos begitu saja karena dirimu yang tidak bertanggung jawab..” Kata Ken sambil menatap Farel dengan tatapan serius. Benar, memang bukan hanya Feli saja yang mengenal Kakaknya dengan baik, Ken juga mengenal Kakaknya. Ken pasti tahu kalau Farel sedang ada masalah, tapi pria itu sama sekali tidak akan pernah memberikan toleransi terhadap orang yang telah melakukan kesalahan fatal. Pada dasarnya, Ken memang orang yang sangat bertanggung jawab. Feli juga tahu akan hal itu. Sekalipun sampai sekarang Feli masih belum mengerti apa yang telah terjadi sehingga membuat Farel sampai tidak datang ke pengadilan dan malah menangis di dalam rumahnya sendiri, tapi Feli tetap tidak sanggup mendengar semua perkataan pedas yang keluar dari bibir Ken. “Aku akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi..” Kata Farel dengan setenang mungkin. Dengan matanya sendiri, Feli melihat kalau Kakaknya juga sangat menyesal dengan apa yang terjadi. Feli tidak sanggup melihat semua ini.. “Kita memang sudah sepakat untuk tidak menangani kasus yang membuat kita harus melakukan kebohongan demi membuat kesaksian palsu. Ketika kamu menerima satu klien, aku percaya jika kamu mencoba untuk membantu orang yang benar, orang yang tidak bersalah. Sejak awal mengetahui kasus ini, aku sudah tahu kalau pasti kematian korban adalah hal yang disengaja. Ada seseorang yang membunuhnya, kamu mengambil kasus ini artinya kamu mempercayai apa yang dikatakan oleh pihak keluarga. Tapi akhirnya kamu sendiri yang membuat semuanya jadi kacau. Bukan hanya itu, kita sebagian seorang pengacara memang tidak bisa mengubah keadaan yang ada, korban akan tetap mati sekalipun kamu sudah menghukum orang yang bersalah. Tapi setidaknya ada sedikit keadilan untuk keluarganya. Hari ini, hari ini kamu membuat mereka jauh lebih sakit hati dibanding dengan saat mereka mendengar tentang kematian korban. Kamu memberi mereka harapan, tapi kamu juga yang menghancurkannya..” Feli menelan ludahnya sendiri. Ini tidak benar, ini sangat tidak benar. Kakaknya telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Apa yang harus Feli lakukan sekarang? Feli sama sekali tidak bisa mengatakan ataupun melakukan apapun. Semua kata yang diucapkan oleh Ken adalah hal yang benar. Farel memang lari dari tanggung jawabnya. Ketika menerima kasus itu, Farel jelas memberikan harapan pada keluarga korban jika Farel akan membantu untuk memberikan sedikit saja keadilan. Iya, memang hanya sedikit karena selama ini, hukuman apapun yang diberikan, itu sama sekali tidak mengubah keadaan. Orang yang meninggal akan tetap meninggal sekalipun pembunuhnya sudah diberikan hukuman yang sama. Tapi dengan memberikan hukuman, setidaknya mereka telah mendapatkan sedikit saja keadilan. Sayangnya, ketika Farel sendiri yang memberi harapan, justru Farel juga yang menghancurkannya. “Aku akan datang ke keluarga itu dan mengucapkan permintaan maaf secara langsung. Aku akan mengurus semua ini agar bisa—” “Apakah kamu yakin kalau mereka akan menerima kehadiranmu? Kamu memang bukan pelakunya, Kak.. tapi sekarang ini posisimu tidak lebih baik dari pelaku kejahatan itu sendiri. Mereka mengatakan banyak hal buruk kepadaku, jangan mencoba untuk menemui mereka..” Feli mengernyitkan dahinya ketika dia mendengar apa yang Ken katakan. Kenapa pria itu terlihat khawatir dan cemas? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN