Bab 7

1285 Kata
 40 Hari Sebelum Persidangan Feli melangkahkan kakinya dengan pelan untuk berjalan menuju ruangan yang ada di sampingnya. Sekarang Feli juga harus menemui Kakaknya yang satu lagi, Rosaline. Sekalipun hubungan Rosaline dan Ken sedang cukup buruk, Feli tidak akan bisa melakukan hal yang sama. Mereka akan menjadi kerabat setelah Feli dan Ken menikah, tidak baik kalau ada masalah di hari besar itu. Feli akan mencoba memperbaiki segala hal yang terlihat rumit saat ini. Seperti yang dia katakan tadi, Rosaline sepertinya hanya butuh untuk didengarkan saja. Wanita itu memiliki banyak sekali masalah dalam hidupnya. Rosaline selalu merasa kalau dia dikalahkan oleh Ken karena status Ken yang ada seorang anak laki-laki. Rosaline sering bercerita pada Feli kalau dia merasa iri dengan keadaan Ken. Sekalipun mereka sama-sama seorang pengacara yang sukses, mereka tetap dibedakan oleh gender yang mereka miliki menurut Rosaline, keluarganya lebih bangga pada Ken karena dia seorang laki-laki. Entahlah, mungkin masalah ini terasa semakin rumit juga karena hal itu. “Kak Rosaline, boleh aku masuk?” Setelah mengetuk pintunya, Feli mencoba untuk bertanya pada Rosaline. Setelah terdengar suara Rosaline yang mengizinkan dia untuk masuk, Feli baru mencoba membuka pintu lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan ini. Feli tersenyum ketika melihat Rosaline sedang duduk di balik meja kerjanya dengan laptop yang menyala dan juga kaca mata yang bertengger di hidungnya. Begitu melihat Feli, wanita itu langsung bangkit berdiri lalu menatap Feli dengan pandangan terkejut. Sekalipun Rosaline langsung tersenyum, tapi awalnya Feli melihat dengan sangat jelas kalau wanita itu menatap Feli dengan pandangan yang terluka. Astaga, serumit apa masalah ini? Feli tidak akan bisa duduk di pelaminan sambil tersenyum bahagia ketika salah satu kerabatnya sendiri merasa tertekan dengan keadaan. Bagaimana mungkin pernikahan Feli bisa terjadi ketika Rosaline tidak memberikan izin? “Feli? Kamu sudah kembali?” Tanya Rosaline sambil melangkahkan kakinya untuk mendekati Feli. Benar, sekalipun wanita itu sedang ada masalah dengan Ken yang sebenarnya juga berhubungan dengan Feli, tapi penyambutan yang dilakukan oleh wanita itu sama sekali tidak berubah. Sama seperti yang biasanya dia lakukan ketika melihat Feli, Rosaline langsung mendekati Feli untuk memeluknya. Feli membalas pelukan yang diberikan oleh wanita yang sudah seperti Kakaknya sendiri itu. Selama ini Feli sudah menganggap Rosaline sebagai Kakaknya sendiri. “Astaga, kamu pergi selama berminggu-minggu tanpa pernah memberi kabar pada Kakak. Kamu sangat menyebalkan sekali..” Rosaline tertawa dengan pelan ketika mereka melepaskan pelukannya masing-masing. Feli kembali diserang oleh rasa bersalah karena dia telah melakukan banyak sekali kesalahan sehingga membuat orang-orang yang ada di dekatnya mereka khawatir. Seharusnya, sesibuk apapun dirinya, Feli tetap harus menyempatkan dirinya untuk menghubungi keluarga dan kerabat dekatnya. Feli selalu merasa kelelahan setiap hari sehingga dia tidak sempat memegang ponselnya. Selama ini satu-satunya orang yang terus Feli pikirkan adalah Ken, bagaimanapun keadaannya Feli selalu menyempatkan dirinya untuk mengirimkan pesan singkat sekalipun karena kesibukan yang dimiliki, Ken juga sangat sering mengabaikan pesan Feli. Iya, semua kesibukan ini memang sangat menyiksa mereka. “Maafkan aku, Kak.. aku benar-benar melakukan kesalahan besar karena mengabaikan semua orang..” Feli menatap Rosaline dengan pandangan menyesal. Ini sama sekali tidak benar, seharusnya Feli bisa lebih perhatian pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Feli terlalu sibuk sehingga dia melupakan orang yang sangat perhatian padanya. Tidak, semua ini tidak akan kembali terulang karena ini akan menjadi perjalanan tour terakhir sebelum Feli keluar dari band yang sudah membesarkan namanya itu. Setelah menikah dengan Ken, Feli ingin fokus untuk mengurus rumah tangga mereka. Selama bertahun-tahun berpacaran dengan Ken, Feli sering kali mengabaikan hubungan mereka karena kesibukan yang sama sekali tidak bisa mereka hindari. Setelah mereka menikah, Feli akan menebus semua kesalahan yang dia lakukan karena terlalu sibuk selama ini. Bagaimana lagi, menjadi seorang penyanyi adalah mimpi Feli sejak dia kecil, ketika melihat Ibunya berlatih bernyanyi, Feli selalu bermimpi kalau suatu saat dia akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Ibunya. Semua itu sudah terwujud dalam beberapa tahun terakhir, sekarang Feli ingin melakukan sesuatu yang berbeda. “Tidak masalah, kamu pasti sangat sibuk selama beberapa minggu terakhir ini. Aku dengar dari Farel, ini akan menjadi tour terakhirmu dengan band itu. Apakah berita ini benar?” Tanya Rosaline sambil menatap Feli dengan pandangan penasaran. Feli belum mengatakan rencananya ini pada siapapun. Hanya ada beberapa orang saja yang tahu, termasuk Farel. Kenapa Kakaknya itu membocorkan rahasia ini pada Rosaline? Tidak, Feli memang sudah berencana untuk mengatakan semua ini pada rekan bandnya, tapi Feli belum menemukan waktu yang tepat. Saat ini masih Farel dan managernya saja yang tahu tentang rencana Feli. Entahlah, mungkin besok Feli baru akan memberi tahu teman-temannya tentang rencananya ini. Sedekat apa hubungan Farel dan Rosaline sehingga Kakaknya itu sampai membocorkan sebuah rahasia besar pada Rosaline? Tidak, Feli tahu kalau mereka berempat memang sangat dekat layaknya saudara, tapi Farel sepertinya tidak pernah membocorkan sebuah rahasia penting pada orang lain, bahkan pada ayah mereka saja, Farel sama sekali tidak mengatakan apapun. Kenapa Farel malah bercerita pada Rosaline? “Kak Farel bercerita pada Kakak?” Tanya Feli. Rosaline terlihat gugup ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Feli. Tidak salah lagi, ada sesuatu yang disembunyikan oleh dua orang ini. Tapi.. apa yang mereka sembunyikan? Feli memang tidak sejeli Ken ketika membaca situasi, tapi Feli juga tidak bodoh. Dia tahu kalau ada sesuatu yang salah dengan keadaan ini. “Ah, iya.. kami sempat makan bersama beberapa hari lalu karena aku meminta bantuannya untuk ikut memberikan saran atas kasus yang sedang aku tangani, ketika aku menanyakan mengenai kabarmu, dia mengatakan hal itu padaku” Feli menganggukkan kepalanya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Rosaline. Benarkah hanya begitu saja? Feli mencoba menyingkirkan berbagai pikiran buruk yang langsung timbul di kepalanya ketika dia mendengar apa yang dikatakan oleh Rosaline. Tidak, pikiran buruk hanya akan mengganggu dirinya. Memikirkan sebuah kemungkinan buruk memang tidak ada gunanya. Bagi Feli, selagi dia masih bisa berpikir, maka dia akan selalu memikirkan hal yang baik. Sekalipun pada akhirnya beberapa hal buruk memang akan terjadi, setidaknya Feli telah berusaha untuk berpikir positif. Dalam hidup, hal buruk memang sering terjadi. Tidak akan ada hidup yang terus berjalan tanpa sebuah masalah. Sampai kapanpun, akan tetap ada masalah kalau memang manusia masih bernapas. Begitulah hukum alam ini berlaku. “Aku sangat rindu untuk makan bersama dengan kalian lagi. Bisakah hari ini kita makan bersama, Kak?” Tanya Feli sambil menatap Rosaline dengan pandangan memohon. Feli sama sekali tidak tahu harus melakukan apa untuk memperbaiki hubungan Ken dan juga Rosaline karena setahu Feli, kedua saudara itu tidak pernah bertengkar lebih dari satu hari. Sama seperti dirinya dan juga Farel, Rosaline dan Ken juga saudara yang sangat jarang bertengkar. Setiap hari mereka selalu bekerja sama untuk menjaga dan merawat Caleb karena pria itu tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Kadang, Feli merasa sangat bangga dengan Ken dan juga Rosaline karena mereka tidak pernah terlihat mengeluh dengan apa yang terjadi. Memiliki seorang saudara yang tidak sempurna memang cukup menyulitkan keadaan, bukan karena rasa malu, tapi lebih kepada rasa khawatir mengenai apa yang akan terjadi ke depannya. Tidak ada yang bisa menjamin usia manusia, bagaimana kalau suatu saat nanti— Ah, Feli tidak boleh berpikiran buruk. “Maaf sekali, Feli. Kakak sangat sibuk hari ini. Mungkin kamu bisa pergi bersama dengan Ken dan Farel..” Kata Rosaline sambil tetap tersenyum. Sibuk, benar.. semua manusia di dunia ini memang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka. Feli sangat tahu akan hal itu. Tapi mau bagaimana lagi? Feli tetap akan mengusahakan agar Ken dan Rosaline bisa kembali dekat seperti dulu. Mereka adalah dua orang saudara, mereka tidak boleh seperti ini. Sama sekali tidak boleh. Ada ikatan batin tersendiri yang dimiliki oleh dua orang saudara. Ikatan itu tidak boleh sampai putus karena mereka bertengkar seperti ini. Bagaimanapun juga, hubungan darah antara dua orang saudara tidak boleh sampai memburuk seperti ini. “Apa Kakak marah pada Feli?” Tanya Feli dengan pelan.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN