Bab 9

1170 Kata
40 Hari Sebelum Persidangan. Rosaline menatap Feli yang sudah berdiri di depan ruangannya ketika dia baru akan melangkahkan kakinya untuk segera pulang. Hari ini Rosaline memang langsung ingin pulang karena dia sudah menyelesaikan kasus miliknya tadi pagi. Untuk beberapa hari ke depan Rosaline sama sekali tidak perlu lembur di tempat ini hingga pukul 6 sore. Tapi melihat Feli yang sedang berdiri di depan pintu ruangannya membuar Rosaline sadar kalau dia tidak akan bisa menolak keinginan anak itu. Benar, sama seperti Rosaline menyayangi Ken, Rosaline juga menyayangi Feli dengan cara yang sama. Mereka berdua adalah adiknya. Rosaline sadar kalau dia sudah berbuat tidak adil pada kedua adiknya ini. Hubungan Feli dan Ken sudah terjalin jauh lebih lama sebelum Rosaline jatuh cinta pada Farel. Kenapa Rosaline harus menghukum kedua adiknya untuk sebuah kesalahan yang tidak pernah mereka lakukan? Di sini, semuanya murni kesalahan Rosaline tidak bisa menjaga hatinya sendiri. Ketika Feli dan Ken akan menikah, seharusnya Rosaline membantu mereka untuk membuat persiapan dan segala yang mereka butuhkan. Rosaline telah membuat kesalahan karena dia egois. “Kak Rosaline sudah akan pulang? Mau tidak bergabung dengan kamu untuk makan lebih dulu? Aku tadi sudah menelepon Kak Caleb dan mengatakan kalau kita akan makan bersama hari ini..” Feli menatap Rosaline dengan pandangan memohon. Apakah dia bisa menolak Felicia? Sejak kecil, Rosaline memang sudah menanggung beban yang cukup sulit karena sebagai seorang adik, dia harus berusaha menjaga Caleb, bukan sebaliknya. Lalu, sebagai seorang Kakak, Rosaline juga harus menjaga Ken. Dia memiliki peran yang sangat sulit selama ini. Pada saat Rosaline selalu mengalah pada Ken, kenapa sekarang Rosaline malah bersikap egois? Tapi, untuk mendapatkan kebahagiaan, bukankah tidak masalah kalau Rosaline bersikap egois sesekali? Sepanjang hidupnya, Ken selalu mendapatkan segala hal yang diinginkan oleh Rosaline. Apakah sekarang, untuk sekali saja.. tidak bisakah kalau Ken mengalah untuknya? Masalahnya, Ken sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diinginkan oleh Rosaline. Seandainya Ken tahu, sudah bisa dipastikan kalau adiknya itu akan memilih untuk mengorbankan dirinya dan membiarkan Rosaline yang hidup bahagia. Setelah ayahnya meninggal dan Ken yang mengambil alih semua tugas kepala rumah tangga, adiknya itu sama sekali tidak pernah berpikiran egois lagi. Ken selalu mendahulukan kebahagiaan orang lain dari pada dirinya sendiri. Sering kali Rosaline juga merasa prihatin dengan apa yang dilakukan oleh adiknya. Setelah semua hal berat yang dilalui oleh adiknya, bukankah dia juga memiliki hak untuk bahagia? “Aku harus bertemu dengan seseorang, Feli. Maaf sekali, bisakah kamu pergi dengan Kak Caleb dan Ken saja?” Rosaline berusaha tersenyum sekalipun sekarang dia sangat menyesal karena melihat ada tatapan kecewa yang dilayangkan oleh Feli. Semua orang mungkin bisa berbohong dan tersenyum untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi, tapi mata tidak bisa berdusta, bukan? “Apakah Kakak sangat sibuk saat ini?” Tanya Feli sambil menatapnya lagi. Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia melihat kalau Farel baru saja keluar dari ruangannya yang ada di sebelah kanan ruangan Rosaline. Tidak, bertemu dengan pria itu akan membuat keadaan jadi semakin sulit untuk dia lakukan. Sekalipun Rosaline sanggat ingin melupakan Farel, tapi tetap saja tidak mudah. Melupakan seseorang yang selalu ada di dalam pikirannya setiap saat, semua itu terlalu sulit untuk dilakukan. Apalagi mereka juga selalu bertemu setiap hari karena berada di firma yang sama. Bagaimana caranya agar Rosaline bisa mengendalikan dirinya sekarang. Melihat jika Farel sampai menghentikan gerakan tangannya untuk menutup pintu, Rosaline sangat tahu kalau sekarang pria itu juga terkejut ketika melihat Rosaline sedang berbicara dengan Feli. Benar, sejak beberapa minggu yang lalu Rosaline memang berhenti bicara pada Ken. Bukan, bukan karena Rosaline ingin menghalangi Ken dengan menggunakan alasan jika seharusnya Rosaline dulu yang menikah. Tidak, yang sebenarnya terjadi bukanlah itu. Rosaline hanya sedang berusaha menahan dirinya sendiri supaya tidak mengatakan sesuatu yang kemungkinan akan mengacaukan rencana pernikahan Feli dan Ken. Sejujurnya sekarang Rosaline sedang berada di dalam keadaan yang sangat sulit. Dia tidak bisa melakukan apapun untuk menahan rasa sesak di dadanya apalagi ketika melihat Farel ada di dekatnya. Tatapan Farel yang menunjukkan kalau pria itu juga sedang terluka membuat Rosaline semakin merasa bersalah sekalipun dia tahu kalau semua ini sama sekali bukan salahnya. “Kak Farel jadi ikut bersamaku ‘kan? Aku tidak ingin mendengar alasan apapun dari Kakak karena tadi Kakak sudah mengatakan kalau Kakak akan ikut bersamaku. Aku mohon, aku sangat ingin makan bersama dengan kalian semua..” Feli menatap Farel dengan pandangan memohon. Semua ini membuat Rosaline jadi merasa semakin bersalah dengan apa yang sudah dia katakan. Bagaimana mungkin dia malah menyakiti perasaan Feli padahal semua ini sama sekali bukan kesalahan wanita itu. Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan karena dia merasa kalau tidak ada salahnya jika mereka makan bersama. Rosaline juga merasa rindu dengan Caleb karena mereka sudah cukup lama tidak bertemu. Ya ampun, Rosaline ini manusia macam apa? Kenapa dia sangat egois sekali? Bahkan Caleb yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah ini, Rosaline juga ikut menjauhi Kakaknya itu. Apa yang dipikiran oleh Caleb ketika mengetahui apa yang Rosaline lakukan? Kakaknya itu pasti sangat kecewa pada Rosaline karena dulu Rosaline sendiri yang berjanji untuk tidak pernah meninggalkan Kakaknya. Sekalipun Caleb memang jauh lebih dekat dengan Ken, sebagai seorang adik, Rosaline juga selalu berusaha untuk tetap peduli pada Caleb. “Tentu saja, Feli. Aku akan ikut bersamamu hari ini..” Farel menjawab sambil tersenyum. Feli kembali menatap ke arah Rosaline yang sampai saat ini hanya diam dan membeku di tempatnya. Semua yang terjadi saat ini memang terasa sangat rumit, Rosaline telah melakukan sesuatu yang berpotensi menyakiti mereka berempat. Kenapa kisah cintanya harus serumit ini? Di antara banyak orang di dunia ini, kenapa dia harus jatuh cinta pada calon kerabatnya sendiri? “Jadi bagaimana dengan Kak Rosaline? Kakak tetap tidak ingin ikut bersama dengan aku?” Feli kembali bertanya pada Rosaline. Apa yang harus dia katakan? Duduk di meja yang sama dengan Farel akan terasa semakin menyiksa dirinya. Apalagi dengan keadaan seperti ini, bukan hanya Rosaline saja yang merasa tidak nyaman, Ken mungkin akan merasakan hal yang sama juga mengingat jika belakangan ini hubungan mereka benar-benar sangat kacau. Rosaline tidak ingin bermaksud buruk pada adiknya itu, tapi mau bagaimana lagi? Rosaline juga tidak akan bisa menahan semua ini sendirian. Hatinya terlalu tertekan dengan apa yang terjadi, Rosaline tidak sanggup membiarkan hatinya patah secara perlahan. “Aku sudah sangat lama tidak menghabiskan waktuku bersama dengan Kakak. Apakah Kakak benar-benar sibuk? Maksudku, kalau memang Kakak sibuk mungkin kita bisa pergi lain waktu saja..” Feli tetap tersenyum sekalipun keadaan saat ini menyulitkan dirinya. Rosaline tahu kalau Feli hanya ingin membuat hubungan mereka menjadi lebih baik. Tapi Rosaline juga tidak berdaya, apa dia bisa menahan dirinya ketika harus duduk dan makan bersama dengan Farel? Semua ini sangat menyulitkan keadaan Rosaline. “Aku janji, ini akan menjadi permintaanku yang terakhir. Setelah hari ini aku tidak akan merepotkan Kakak lagi..” Kata Feli sambil tetap menatap Rosaline dengan penuh harap. Dalam hal ini, masalahnya terletak pada Rosaline dan Farel. Feli, Ken, dan juga Caleb sama sekali tidak bersalah. Kenapa Rosaline menghukum mereka dengan cara seperti ini? Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan. “Baiklah, aku akan ikut denganmu” Jawab Rosaline.    
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN