Tak lama kemudian, Andra sudah muncul dari dalam kamarnya. Dia terlihat sangat segar setelah jogging dan mandi, juga tampak lebih muda karena dia mencukur bulu-bulu halus di wajahnya. Icha meliriknya sebentar, dalam hati dia memuji Andra yang gagah luar biasa. Dia menahan sekuat tenaga apa yang sedang dia rasakan, bahwa tubuhnya gelisah dan terangsang hebat dengan celana dalamnya yang sudah basah. Icha mengalihkan padangannya ke layar laptopnya, khawatir tidak bisa menahan diri. Dan Icha pada akhirnya bisa menahan diri. Andra langsung menuju dapur, dan membuka bungkusan yang Icha bawa ke apartemennya. “Saya makan ya, Cha. Kamu nggak? Ini ada dua lo,” ujar Andra yang sudah siap duduk di kursi makan. Ada dua kotak makanan yang Icha bawa. Icha menggeleng, “Kenyang makan kue yang Bapak ba