Bab 22. Senang Icha

1214 Kata

Vanya memandang heran mamanya, padahal dia tidak mempermasalahkan kejadian itu di mana dia meminta dibelikan sepatu mahal kepada papanya dan papanya mengatakan tidak bisa membelikannya karena keberatan dengan harganya yang mahal. Vanya tidak menyesalkannya, tapi kenapa mamanya seolah menyalahkannya. Bahkan dia tidak pernah menyinggung larangan mamanya untuk menghubungi papanya atau berkunjung ke apartemen papanya. Vanya menurut saja karena tahu mamanya sangat marah. Vanya tidak mau beradu argumen saat ini dan dia mengatakan, “Iya, Ma. Aku mengerti.” Siska memadang kesal Vanya. Dia tampak tidak puas dengan kata-kata serta sikap acuh tak acuh Vanya. Menyadari sikap kesal mamanya, Vanya akhirnya berkata, “Kalo Mama nggak suka liat aku begini, kenapa nggak biarin aku tinggal sama Papa aja,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN