Valentine menarik dirinya dari pelukan Rose. Wajahnya yang basah oleh air mata, mendadak memucat dengan bibir bergetar. Jujur saja, dia sangat takut jika penyamarannya sampai diketahui. Bisa-bisa, dia tiada sendiri sedangkan Daniel dan bibi Liz tidak mengetahui kematiannya.
“Ada apa, Vale? Kenapa kau terlihat takut?” tanya Rose dengan sebelah alisnya yang mengernyit.
“A—apa maksud perkataan Nenek tadi? Ak—aku bahkan tidak mengenal kakek Alex. Bagaimana bisa aku membuatnya bangga?” Suara Valentine terputus-putus. Berhadapan dengan Rose saja, sudah membuatnya kalang kabut seperti ini. Lantas, bagaimana dia bisa tenang saat berhadapan dengan Peter dan Dave nanti? Ke dua pria itu, adalah paket komplit untuk membuat seseorang mati karena serangan jantung.
Rose tersenyum tipis. Kehadiran
