Emosi!

1111 Kata

Brama berdiri di samping Raka dengan menabur senyuman sinis dan tatapan mengintimidasi. "Mau aku pesankan makanan? Sepertinya kamu sangat lapar," ledek Brama, memegang pundak kekar Raka. Andai bukan di tempat umum Raka pasti sudah meninju wajahnya yang menyebalkan itu. "Bro, gue pergi dulu ya." Randi berdiri dari tempat duduknya karena takut pekerjaannya akan terganggu, biar bagaimana pun dia masih bawahan Brama. "Iya, hati hati," senyum Raka pada Randi. Randi pun pergi tetapi Raka masih mengabaikan Brama yang terlihat semakin kesal. "Apa kamu sedang menguji kesabaran-ku! Dasar lelaki miskin tak berguna! Sebaiknya kamu biarkan aku memiliki istrimu, jangan lagi mempertahankan dia. Bukannya kamu tidak mampu menafkahinya lagi, lelaki pengangguran!" sarkas Brama. Raka mendadak emosi sa

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN