Ayana tak kuasa menahan air matanya yang terus mengalir membasahi wajah, memikirkan anaknya yang hilang.
'Rion, sayang kamu ke mana, Nak? Jangan bikin mama khawatir. Apa yang harus Mama katakan pada Papa nanti, dia pasti akan marah besar kalau tahu kamu menghilang. Maafin Mama udah bikin kamu kecewa dan marah.' Ayana terus bermonolog dalam hati disepanjang pencariannya.
Matanya terus mengedar di sepanjang perjalanan, sesekali dia juga turun dari mobil untuk bertanya pada orang-orang yang berlalu lalang. Namun, tak ada satu orang pun yang melihat Rion.
Tak ingin berputus asa dia terus mencari Rion ke seluruh teman sekelasnya. Satu demi satu rumah teman-teman Rion didatangi, tetapi jawabnya sama saja, mereka tidak tahu di mana keberadaan Rion.
"Apa, Rion ke sini?" tanya Ayana pada orang
