Bagian Delapan belas

1819 Kata

 Nabila mengerang saat cahaya matahari menusuk retinanya. Dengan malas, dia bangkit dari tidurnya yang serampangan di sofa ruang nonton. Melihat keadaan apartement yang kacau, Nabila jadi teringat kejadian semalam yang membuat hatinya memanas. Kenapa Zilo tidak jujur kepadanya? Apa cowok itu pikir, Nabila bakal melarang dia bertemu dengan cewek kecentilan itu? Nabila tidak seegois dan sekanak-kanakan itu. Dan kapan sih cowok itu belajar, kalau tidak segala sesuatu itu harus di selasaikan dengan kekerasan? Dengan pusing di kepala yang makin menjadi-jadi, Nabila bangkit dan berjalan ke arah dapur, berniat mengambil segelas air putih. Tampangnya sangat kacau saat ini, Nabila bahkan masih memakai kaus yang seharian kemarin di pakainya. Setelah menghabiskan dua gelas air, Nabila beranjak hen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN