BAB 38: JADIAN

1354 Kata

Kedua tangan Megi pun terangkat, melingkari leher Gary. Tak ada yang mau mengalah, saling menciumi penuh hasrat. Jemari Megi menyusup ke helaian surai Gary, menarik-narik lembut. Ujung lidah Gary yang menyapu bibirnya membuat Megi melayang, belum lagi jemari yang menyusuri punggungnya, ah sudahlah... bukankah di jaman seperti ini melewati batas sudah dianggap lumrah? Megi merengkuh Gary lebih erat, beringsut maju merapatkan bagian depan tubuh mereka. Namun, sontak Gary membeku, kaku. Perubahan Gary membawa kejanggalan yang mampu dirasa Megi. Megi menjauhkan bibir mereka, menatap Gary yang mematung dengan wajah paranoid. “Ger?” tanya Megi. Tentu saja ia khawatir. Kelopak mata Gary bergetar, khas pemuda itu kala merasa tak nyaman. “Gary, kenapa?” tanya Megi lagi. Gary masih tak men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN