“Jadi, kenapa jawaban chat lo jadi jaka sembung begitu?” ketus Megi begitu mereka bertiga duduk mengelilingi meja makan di unit Zhen. Megi menyuapkan sesendok nasi mandhi dengan potongan ayam panggang untuk Isla lebih dulu sebelum kembali menatap Gary. Gary menelan kunyahan di mulutnya, namun bukan untuk buru-buru menjawab pertanyaan Megi. Ia justru menenggak air dingin di mug-nya hingga habis setengah. Gary lalu menyeberang ke piring Isla, menyerok dengan sendok, lalu turut menyuapi sang sahabat. Kasihan sekali memang, cedera di tangan kanan benar-benar membuat Isla mati gaya. “Emang ada yang salah?” Gary malah balik bertanya. Belakangan, Gary memang memiliki keahlian baru, yaitu membuat Megi kehilangan rasa penasarannya. Hanya untuk mendapatkan jawaban dari satu pertanyaan, Gary bi