BAB 49: A HOPE

1434 Kata

Gary melangkah gontai, bahunya jatuh terkulai. Ia berkali-kali menghempaskan napas dan menyugar surai, sungguh tak nyaman rasanya berseteru dengan Megi. Di lantai basement pertama lift yang ia tumpangi berhenti, Gary berjalan keluar, melewati pintu kaca, lalu terduduk lemas di anak tangga teras. Termenung dalam sunyi. Dan tak banyak berbeda dengan Megi yang masih saja terduduk beku di balik pintu unitnya. Entah apa yang terjadi dengannya, kenapa hal-hal yang sebelumnya tak penting kini justru mengganggu pikirannya. “Eh Gi, sebelum gue lupa, nih,” ujar Stella begitu mereka selesai bertugas tadi. Megi menerima secarik undangan pernikahan yang disodorkan Stella, sebuah cap emas dengan kaligrafi inisial namanya dan calon suami terlihat begitu mewah. “Wah, so happy for you!” ujar Megi tul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN