Paginya, Megi bangun dengan tersenyum. Pasalnya ia terbangun di pelukan Gary. Jam di dinding menunjukkan masih pukul setengah lima, artinya di luar sana masihlah gelap. Megi bergerak seringan bulu, melabuhkan kecupan singkat di pipi Gary. Semalam Gary akhirnya membentangkan karpet tebal di ruang tengah. Ia lalu mengatur spot tidurnya setelah menyelimuti Megi dan memastikan gadisnya tidur dengan nyaman. Gary tidur menempel dengan kaki sofa, khawatir jika Megi terjatuh saat tidurnya. Dan benar saja, entah pukul berapa, tubuh mungil itu terjatuh ke atas tubuh Gary. Gary yang terlalu malas meminta Megi pindah justru menyelimuti dan mendekap Megi lalu tertidur kembali. ‘Cup!’ Satu kecupan singkat lagi. Gary akhirnya membuka mata, membersihkan sudut kedua matanya, kembali mendekap Megi e