BAB 41: KONTRA

2047 Kata

“Gary!” “Pagi, babe.” “Morning.” “Seksi!” “Apanya?” “Everything. Gue suka banget liat muka pagi lo.” “Masih pacaran sih pasti suka. Coba nanti kalau udah nikah, masihkah lo akan berpendapat sama?” Gary tak menjawab pertanyaan Megi, toh memang belum bisa dijawab bukan? “Udah kepikiran hari ini mau ngapain?” tanya Gary kemudian. “Udah.” “Ngapain?” “Ke tempat Om Candra.” “Siapa?” “Sepupunya Ayah.” “Oh. Dalam rangka apa?” “Main aja sih. Terus, kepingin ke toko keramiknya Tante Bia, istrinya Om Candra. Pengen lihat casserole pot-nya. Buat bikin roti.” “Oh.” “Lo sibuk hari ini?” “Lumayan. Biasa deh, detailing.” “Dimana? Nanti gue nyusul dari tempat Om. Oke?” “Boleh. Ke RSPI aja. Gue ada janji detailing sama salah satu dokter di sana. Terus ada janji sama D

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN