"Kamu yakin datang ke perceraian Ibu? " Tanya Afnan kepada Aina sambil membukakan pintu mobil.
"Iya, setidaknya aku ingin bertemu Ayah disana dan berbicara dengannya, bagaimanapun dia tetap Ayahku, aku tidak akan bisa membencinya, hanya saja aku sedikit kecewa dengan semua yang dilakukannya. " Jawab Aina.
"Aku yakin apapun yang Ibu putuskan itu yang terbaik, kita akan sama-sama menghadapi semua ini ya. " Ucap Afnan.
Aina hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil.
Setelah kurang lebih 35 menit, mereka tiba di pengadilan dan masuk kedalam untuk memulai persidangan. Memang terasa berat melihat semua ini, tapi bagaimana pun jika bersama hanya membuat sakit, lebih baik lepaskan. Aina mengerti bagaimana perasaan Ibu saat ini, karena itu Aina tidak terlalu banyak bertanya pada Ibu, hanya du
