Krekkkkkk.......
Suara pintu kamar Aina yang perlahan terbuka, Aina tetap tidak perduli bahkan tidak menolehnya sedikit pun. Tiba-tiba...
"Maaf aku mungkin menyakiti perasaanmu, aku tidak tau harus bicara bagaimana lagi, tapi aku memang tidak pernah berpengalaman mengenai wanita, jadi aku mohon mengertilah. Aku bermaksud baik, aku hanya ingin membuat kita semakin dekat lagi apalagi sekarang kita sudah suami istri. " Ucap Afnan yang sekarang sudah duduk di hadapan Aina.
Aina tidak tahu apa maksudnya ini dan Aina juga tidak tahu kenapa dengan dirinya sendiri, kenapa dia hanya diam saja saat dia menggenggam tangannya sebelumnya? Mereka tidak sedekat itu untuk saling berpegangan tangan. Tapi anehnya Aina hanya diam dengan semua yang Afnan lakukan.
"Aina aku minta maaf oke? Sekarang ayo
