Maria tergelak, "Oh tidak usah repot-repot. Aku memang berniat untuk membantumu saja."
"Bantuan yang teramat berarti. Tolong izinkanku untuk berterima kasih sebagaimana mestinya."
"Kamu baru saja melakukannya." Maria melirik ke arah pintu dan berpindah ke Claude. "Kamu telah membantuku mengusir para pengganggu itu, jadi terima kasih banyak."
Claude melangkah mendekat. "Tetapi kamu sudah melinfubgi lukisanku, Maria." Nama gadis itu yang terucap dari bibirnya terasa begitu lembut.
Maria beringsut dengan perasaan waspada. "Aku pikir kamu akan marah jika terjadi sesuatu dengan lukisanmu. Kamu pernah bercerita kalau mendiang istrimu akan sangat senang kala melihat lukisanmu bersanding di sebelah lukisannya."
Sang pemburu itu terkagum mendengar jawaban yang cerdas itu. Jawaban yang tak terd
