LAPORAN MISS ANIN

1008 Kata
“Kami di sini sama dan level saya malah lebih rendah dari Ani, karena saya guru baru. Jadi saya juga nggak mau sok-sokan. Anda juga harusnya punya etika. Anda seorang guru loh, jangan main asal tarik seperti ini. Lepaaaaaaaaas,” kata Pelangi. “Sudah ayo kita ke kantin,” paksa Utkas. Dia makin kesal karena penolakan seperti ini. Andai tak ada rekan-rekan Pelangi menghalagi, Utkas yakin mereka sedang lunch romantic kali ini. “Nggak bisa seperti itu. Saya masih mau beresin ini alat-alat!” tolak Pelangi. Saat itu Ani yang baru selesai mengantar siswa terakhir masuk. “Eh jangan paksa begitu,” teriak Ani. Dia juga kaget karena melihat Lala berontak. “Kamu bereskan semua isi kelas ini, saya membawa dia ke kantin,” bentak Utkas. “Dia kan nggak mau. Kenapa dipaksa sih?” teriak Ani lagi. Tentu saja itu membuat Anin dan Endah di kelas sebelah langsung berlari ke kelas Lala ingin tahu mengapa ada keributan. “Ada apa?” tanya Endah. “Nggak ada apa-apa dan enggak usah rebut, kalian keluar saja!” teriak Utkas. “Eh nggak gitu juga kali. Kamu yang harusnya keluar ini kelas kami kok,” kata Ani berang. “Iya lagian kan jam ngajar SD masih berlangsung, ngapain kamu ke sini?” kata Anin. Merasa dikerubut oleh empat orang, maka Utkas pun keluar. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Tentu saja Anin tidak mau disepelekan seperti itu, dia langsung melapor pada kepala sekolah untuk melihat CCTV ruang kelasnya Lala. Saat itu Adnan yang sudah ada di kantor kepala sekolah TK tentu saja kaget ternyata ada keributan di kelas Lala, tanpa diminta dua kali Adnan langsung melihat CCTV bersama kepala sekolah. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Baru tadi pagi ya kita bicarakan kelakuannya minus,” kata Ani setelah Utkas pergi. “Nah kamu tahu kan kelakuannya minus aku harus terima dia,” kata Pelangi dengan suara meninggi. “Iya maaf. Kan aku juga tadi bilang, aku juga nggak suka. Mungkin Endah suka,” kata Ani. “Laki gua mau dikemanain?” kata Endah sewot, dia telah bertunangan dan sebentar lagi menikah. “Iya tadi pagi aku ngobrol sama Lala, aku bilang kenapa sih dia nolak padahal banyak orang naksir sama Utkas, lalu Lala bilang tingkah lakunya bikin ilfil. Ternyata malah sekarang seperti itu maksa sampai nggak pakai logika banget. Malah bentak-bentak aku suruh beresin kelas segala lagi,” Ani kesal banget pada Utkas. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Jadi ini jelas ya, saya melihat sendiri Miss Anin datang ke ruangan kepala TK. Jelas bukan miss Lala lapor ya. Ini nanti akan saya usut sendiri. Jadi jangan salahkan miss Lala ya, karena miss Lala nggak nyuruh.” “Miss Anin kan bilang seperti itu,” kata Adnan memperjelas. “Iya Pak. Bahkan miss Lala sampai sekarang belum tahu kalau saya sudah lapor ke sini. Saya nggak suka saja cara pak Utkas mengusir dan memaki-maki kami di territorial kami.” “Kami diusir dari kelas kami. Kan aneh. Pak Utkas itu memang sudah nggak pakai logika,” lapor Anin. “Oke rekaman CCTV saya akan ambil sendiri. Begitu pun rekaman CCTV di sini. Jadi jelas bahwa miss Lala tidak tahu kalau misa Anin sudah lapor.” “Jangan sampai nanti orang yang tidak suka miss Lala akan semakin menyudutkan dia. Karena saya tahu pak Utkas itu banyak pemujanya sehingga semua orang menyalahkan miss Lala.” “Iya Pak, saya bersumpah miss Lala tidak tahu saya ke sini melaporkan hal ini pada ibu kepala sekolah. Karena saya terluka kami yang mengajar di sini kenapa kami yang diusir oleh pak Utkas karena dia ingin mendekati miss Lala. Kami diinjak-injak seperti ini, kami juga nggak bisa diam,” begitu kata Anin. “Oke. Saya juga akan langsung hubungi kepala yayasan unit SD. Besok saya akan minta bertemu pagi-pagi sekali dengan kepala yayasan unit SD serta kepala SD juga pak Utkas. Terima kasih laporannya Bu Anin.” ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Padahal kedatangan Adnan ke kantor kepala sekolah adalah untuk menegur inisiatif kepala sekolah yang ingin menjenguk pak Tara. Adnan akan menegur, kalau tidak diberitahu secara resmi oleh yayasan tidak boleh asal memberi keputusan seperti itu. Belum juga menegur kepala TK, malah datang-datang Anin melaporkan kejadian pak Utkas di kelasnya Lala. Bisa sioasung dirinya bila oak Bir mendengar dari orang lain, Adnan merasa lebih baik dia yang lapor daripada dipancung lehernya oleh Biru. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ ‘Bukankah itu lelaki yang sangat digila-gilai oleh Dwi? Mau apa dia ke sini? Apa dia masih mengejar Pelangi?’ kata Utkas melihat Hasto bersandar di pohon, jauh dari pagar yayasan. Tapi Utkas tahu dulu saat Dwi masih SMA dia berjalan, Dwi menunjuk seorang pria super kaya yang, lelaki yang sangat dia idamkan. Tetapi lelaki tersebut hanya mencintai teman SMA-nya. Mendengar cerita itu tentu saja Utkas sangat penasaran siapa perempuan yang bisa menolak lelaki terkaya itu. Itu yang membuat sejak Pelangi masuk ke yayasan, Utkas sudah tahu siapa Pelangi. Utkas mengenal Pelangi sebagai janda dari Hasto. Memang Dwi ceritakan bagaimana Hasto bisa mendapatkan Pelangi. Juga semua rencana Dwi dari Hasto.” Utkas tentu saja penasaran, seorang janda saja berani menolaknya yang masih bujangan dan cukup mapan. “Ah jangankan aku yang cuma guru SD. Pengusaha paling tidak anak pengusaha kaya seperti Hasto saja dibuang oleh Pelangi. Apalagi aku. Dia pasti nggak nganggap aku.” “Aku penasaran banget sama sosok itu. Dia memang terlalu tinggi harga dirinya. Aku sangat salut sama dia, membuat aku sangat ingin memilikinya.” “Benar …, benar aku terobsesi sama Pelangi. Bahkan Hasto saja dia tendang. Kalau aku bisa mendapatkan Hasto, aku memang lebih hebat dari Rea. Itu bayang-bayang Utkas menaklukan Pelangi. Jadi Utkas memang terobsesi pada Pelangi sejak Pelangi masih SMA. Sama seperti Hasto, hanya bedanya Hasto bisa mendapatkan sedang Utkas belum. Utkas baru bertemu lagi ketika Pelangi sudah berada satu yayasan dengannya. Tanpa diduga Utkas mendatangi Hasto. “Masih belum move on rupanya, dari mantan istri,” ledek Utkas pada Hasto . “Siapa kamu? Apa maksudmu?” tanya Hasto. Dia tak suka ditegur sedemikian rupa walau memang itu adalah kebenaran. Dia belum bisa move on dari Pelangi. Bahkan tak akan mungkin pernah bisa move on karena buatnya Pelangi adalah segalanya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN