Ali pucat pasi mengetahui ibu dan adiknya sudah diancam oleh Hasto dan memang ada lima orang bodyguard yang bersiap, di depan pintu juga dua jerigen besar yang entah isinya apa, tapi Ali yakin itu pasti bahan bakar untuk membakar rumahnya. Ali tak menyangka niatnya menolong Dwi yang sudah sangat tersiksa malah menjadi bumerang untuknya, juga untuk dua orang yang sangat dia cintai. “Baik Tuan, saya akan segera membawa Dwi ke rumah saya,” jawab Ali gemetar. “Saya tidak minta dia dibawa ke rumah kamu. Bawa ke markas. Saya akan bakar dia hidup-hidup di sana.” Tentu saja Ali makin ketakutan. “Kalau kamu sudah sampai markas saya baru akan meninggalkan rumah kamu. Saya tidak mau kamu curangi. Kalau kamu belum sampai markas dalam waktu satu jam, kamu tinggal tunggu saja kabar bagaimana adik