Keheningan yang khidmat. Tak terasa, Arsy menitikkan air mata di sujud terakhirnya. Bahagia rasanya karena pernikahan yang ia jalani juga dibarengi dengan imam nyata. Salat magrib yang Arsy dan Yama jalani kali ini mereka jalani sebagai suami istri. Yama baru saja memulai kewajibannya sebagai imam yang baik untuk kesempurnaan ibadah mereka. Selesai salat dan juga memanjatkan doa, Yama berangsur balik badan. Pria itu memberikan tangan kanannya kepada Arsy yang langsung menyalaminya kemudian menciumnya dengan takzim. Ketika Arsy nyaris mengakhiri ulahnya, wanita itu mendadak tak jadi karena Yama malah mengunci punggung kepalanya dengan ciuman dalam. “Alhamdullilah, yah, Mi ... sekarang kita bisa dekat-dekat terus. Kemarin, pas kita sama-sama salat, meski niat kita sama-sama buat ibadah