“Bagaimana?” Yama menatap penasaran Arsy yang baru saja keluar dari ruang rawat Daven, tapi sepertinya apa yang ia lakukan telah membuat wanita itu terkejut. Arsy tak hanya menjadi sibuk istigfar sambil menghela napas pelan. Karena sebelum itu, wanita cantik itu sampai mental ke belakang.
“Mas Yama ...,” lirih Arsy. Meski sudah terbiasa menghadapi Yama yang serba tiba-tiba muncul di hadapannya, kali ini Arsy benar-benar terkejut. Terlebih sedari tadi, kehidupan Arsy kelewat sunyi. Sebab Daven yang mengalami patah tulang kaki kanan dan tungkai, dan juga pendarahan di kepala, belum sadarkan diri hingga sekarang, meski dokter memastikan keadaan pria itu baik-baik saja. Daven sungguh akan kembali normal jika pria itu menjalani pengobatan sesuai anjuran.
Satu hal yang akhirnya Arsy kabarkan p
