51 : Hari Bahagia

2223 Kata

“Kenapa kamu kelihatan enggak bahagia banget? Kamu sakit apa bagaimana?” Daven menatap serius Livy bertabur kekhawatiran. Di sebelahnya, di pinggir tempat tidur mereka, Livy duduk gelisah. Wanitanya itu tampak agak pucat, wajah berkeringat, dan terlihat jelas tengah menyembunyikan sesuatu darinya. Sesuatu yang fatal dan Daven yakin berkaitan kuat dengan Livy sendiri. “Kalau memang ada masalah, katakan saja.” Kali ini Daven sampai berseru karena Livy malah pergi. Livy membuka pintu lemari pakaian gantung milik Daven. Sederet kemeja yang disusun rapi sesuai warna, memenuhi rak lemari tersebut. “Besok ke pernikahan Arsy, pakai batik saja, ya?” Daven beranjak dan berdiri. Ia yakin, Livy sengaja mengalihkan perhatiannya. Padahal, harusnya wanita itu menjadi orang paling bahagia karena selain

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN