50 : Gaun Pengantin dan Bidadari

2317 Kata

Senyum indah terus menghiasi wajah Arsy terlebih ketika pandangannya mendapati cincin berlian yang menghiasi jari manis tangan kanannya. Kedua matanya terus berbinar, Arsy teramat betah memandangi simbol pengikat hubungannya dan Yama itu. Hatinya terus berbunga-bunga, seolah di sana merupakan taman seribu bunga di musim semi. Terlebih ketika Arsy teringat manisnya sikap Yama yang selalu memperlakukannya dengan spesial. Arsy merasa dunia hanya miliknya. “Sy ...?” Sapaan canggung barusan, Arsy kenali sebagai suara sang ibu. Dari luar, ibu Rianty mengetuk pintu dan menghasilkan ketukan suara ragu. “Sebentar, Bu.” Bergegas Arsy mengeringkan kepalanya menggunakan handuk yang membungkus. “Ada apa, Bu?” Tanya Arsy yang sudah sampai memakai jilbab. Bersama sang ibu, Arsy masih merasa asing. Ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN