“なんだ、あれ? (Apa itu tadi?)” Seorang pria Jepang bertubuh gempal membawa sejata laras panjang menengokkan kepalanya pada koridor sempit di belakang ruangan yang tengah ia jaga. Dengan hati-hati ia berjalan mengacungkan senjata. Bersandar pada tembok sebelum ia melompatkan langkahnya ke hadapan koridor dan bersiap menembak. Namun, ia tak mendapati siapa pun di sana, kecuali dua kotak kayu yang berisi botol-botol kosong bekas cairan-cairan kimia yang saling bertumpukan dengan tidak rapi. Sepertinya suara debuman yang tadi ia dengar berasal dari salah satu kotak yang terjatuh dari tempatnya. Pria itu mendengus kesal dan kembali ke posisinya di depan pintu ruangan penelitian si dokter. Di lain sisi, Yuri tengah memeluk Mars yang terus melenguh kesakitan pelan dan mencengkram kepala