"Oryza Sativa!" Raon berteriak dengan kesal. Ory, Rose otomatis menutup telinganya karena teriakan Raon yang melengking. "Adoh si Kaleng Kerupuk. Suara luh bikin gendang telinga gua berdenging tau gak. Udah kaya toa aja. Santuy napa sih, itu juga Ory gak sengaja, iya kan say?" Rose menatap Ory sambil mengangguk-angguk. "Iya, Mak. Ory beneran gak sengaja, hiks," ucap Ory memonyongkan bibirnya. "Aih, kalian berdua bikin fertigo gua kumat aja." Brak! Raon menggebrak meja, lalu pergi keluar ruangan. Rose menghela nafas, lalu mengalihkan pandangannya ke Bobby. Bobby balas menatap Rose. Ekspresinya kini mulai berubah serius. "Apa lu liat-liat? mau ikutan caplang, marahin Ory, ha?" Rose melengos, dan berbalik hendak meninggalkan ruangan. "Ikut gua!" Tiba-tiba Bobby berdiri, dan menarik tan