Airi Kirania. Nama itu tertera di formulir yang sekarang sedang berada di tangan Aiden. Mungkinkah ini dia, Airi-nya? Jantung Aiden berdegup kencang. Tangannya yang memegang kertas itu gemetar dan berkeringat. Aiden membaca berkas itu dengan seksama. Bahkan terkadang mengulangi kata-kata yang dirasanya tertinggal. Dan benar, ini memang Airi-nya. Airi adalah rekrutan karyawan dari cabang perusahaan di Bogor. Berarti Airi tinggal di kota hujan itu, bukan di Bandung. Pantas saja Aiden tidak menemukannya. Aiden berdecak kesal. Satu tangannya memukul meja. Airi. Airi. Airi. Hatinya menghangat. Dia akan bertemu dengan gadisnya sebentar lagi. Aiden membalik berkas Airi ke halaman berikutnya. Dia ingin tahu di divisi mana Airi bekerja. Dia juga ingin melihat foto Airi yang sekarang. Dan Aiden