15. Hanya Berduaan

1719 Kata
Akhirnya, gua sama Dinda pulang.  Niat awal cuma 3 hari, nginep di Villa puncak, tapi kenyataannya, 4 hari.  Gegara si Dinda sakit, ya terpaksa harus di tambah sehari lagi.  Huhh.. Sabar.  Gua menghenyakkan badan gua di kasur. Rasanya, nih tulang tulang gua pada kaku, perlu di renggangin.  " Eh, awas! " kata Dinda tiba tiba. Dia seenaknya mendorong dorong gua, supaya minggir. " Minggir! Gue mau tidur! " " Gua juga, elah! " kata gua membela diri.  " Ihh.. Tidur di kamar tamu aja, sana. Kan Mama sama Papa lagi ga ada di rumah. Terus, si Bibik juga. Kan jadi bebas, lu tidur di kamar tamu sana! " Enak banget tuh mulut ngomong.  " Ga bisa! Lo aja sono, gua ga mau. Inikan kamar gua, " " Ihh... Sana gak! " " Gamau! " Resek.  Oh iya, betewe Mama sama Papa lagi ke Kalimantan buat urusan bisnis mereka selama kurang lebih 10 hari, di salah satu cabang perusahaan Papa. Si Bibik lagi pulang kampung, karena anaknya sakit, alhasil, gua cuman tinggal berdua sama Dinda di rumah.  " Udah sana! " pekik Dinda lagi.  Hihh! Gua gedek banget sama dia. Reseeekkkk abis.  Gua terpaksa keluar kamar.  ❤❤❤ " Lah? Ko pintunya di kunci? " Yuppss. Pintu kamar tamu di kunci. Gila.  Gua mutusin buat nanya Mama.  Tuutt.. Tuttt..  Ga diangkat sana Mama. Pasti, Mama sama Papa lagi berduaan. Gua chat aja.  Ma, Kunci kunci  kamar semuanya  ada di mana, sih Ma?  Send...  Sambil nunggu mama bales chat gua, gua ke dapur. Tiba tiba, nih perut gua ngelih banget. Laper. Gua buka kulkas..  " Lah? Ga ada apa apaan? " " Mamaaaaaaa! " Gua teriak!  Kesel. Gimana enggak, Mama ninggalin rumah, tanpa ada apapun makanan. Astagaaaa...  " Kenapa? "  Tiba tiba, tuh suara mengintrupsi teriakan gua.  Dinda. " Kenapa tereak tereak? " " Ga! " Gua jawab seadanya.  " Alig ya lo? " Sialan nih bocah, bilang gua Gila?.  " Lo yang Alig! " " Lah terus, kenapa Lo tereak tereak, kek di utan Rimba ae! " Gua ga peduli, males. Segera gua ambil kunci mobil, berniat pergi cari makan.  " Mau kemana Lo? " tanya dia.  " Mau cari makan! " " Tunggu bentar! " Dia lari ke kamar, terus ga lama balik lagi, bawa dompet sama hape.  " Lo mau kemana? " tanya gua.  " Ikut elo, gue juga laper, tadi di kulkas ga ada makanan. " kata dia. Lah, jadi dia udah tau daritadi?  " Emang gua mau ajak Lo? " " Ihhh... Resek! " dia menghentak hentakkan kakinya ke lantai. Kek anak kecil banget. " Pokoknya gue ikut! " " Terserah! " ❤❤❤ Risyad dan Dinda sudah berada di dalam mobil, entah kemana Risyad akan membawa Dinda kali ini.  " Kita mau makan kemana? " tanya Dinda kepada Risyad yang sedari tadi fokus pada jalan dihadapannya.  " Di tempat yang jualan makanan! " Dinda memutar bola matanya jengah. " Tau gue.. Tau.. " " Kalo udah tau, ngapain nanya? Ogeb? " 'Apaan sih, nih anak! Resek bet dah! Gue nanya bener bener, dia jawabnya kek anak kuker gitu!' kesal Dinda membatin. " Suka suka gue dong! " Risyad menghentikan mobilnya tepat di depan kafe.  " Turun! " kata Risyad.  " Lo ajak gue ke kafe? " tanya Dinda dengan mata berbinar. 'So Sweet.. ' batinnya.  " Hemm! " Dijawab 'hem' doang sama dia.  Dinda turun dari mobil, diikuti Risyad setelahnya, dan langsung memasuki Kafe. Sambil menunggu makanan dan minuman, mereka, Risyad dan Dinda nampak sibuk dengan ponsel mereka masing masing.  Mereka mulai menikmati makanan yang mereka pesan.  " Syad. " Panggil Dinda.  " Hemm? " " Habis ini, kita ke minimart dulu, ya. Belanja bahan makanan. " " Hem! " 'Hem doang? ' batin Dinda. " Hem doang, pak? " " iya. " " Apa? " " Ya, iya. " " Apanya yang 'iya?' " " gatau! " ' Hihh! sebel!' batin Dinda.  ❤❤❤ _Dinda Pov.  Ihhh.. Si Risyad bener bener Nyebelin. Ngajak makan di kafe, tapi gue di anggurin kek gini. Asemmm! Emang ya, dia itu bener bener bukan Suamiable. Asemmm!  Kenapa sih, gue harus nikah sama cowok kek dia? Nyebelin, kaku. Hiihhhh.. Kesel!  Dari pada gue bosen, sambil makan mendingan chat aja ama temen temen terbangke gue. Kyra sama Fika. Waww... Temen temen gue udah pada punya pacar.. Umhh, pasti mereka bakalan romantis banget.. Emmhh, entar gue iri gimana.. Secara kan, laki gue kaku banget. Huhuuu sedih.  " Din, Lo kebiasaan, deh kalo makan suka belepotan! "  What? Risyad bilang apa?  Dan.. What the..  Dan tiba tiba, ibu jarinya telah berada di sudut bibir gue. Gue diem, saat tangannya menyeka sesuatu yang ada di sudut bibir gue. Gue beku di tempat. " Lain kali, kalo makan, jangan belepotan gitu! Udah gede juga! Malu tau. " " Iya, Sorry! Betewe, Thanks.." Dia ngangguk.  " Udah selesai, Makannya? " " Udah! " " Kita pulang, yuk. " Hah? Dia ajak gue pulang?  " Gue barusan, janjian ama temen temen gue. " " O, ya udah. Gua pulang. entar Lo pulang naek taksi aja. " What? Naik taksi?  " Tunggu! " gue mencoba menahan Risyad. " Temen temen gue, mau ketemu sama Lo. " " Tapi kan, temen temen lo, cewek semua. Ya kali gua cowok sendirian disini. Dikira gua, poligami elo lagi. Haha! " Poligami.. Iya juga si..  " Haha.. Ada ada aja, Lo! Temen temen gue pada mau bawa cowok nya! Jadi tenang aja! " " Ouh, Oke! " Akhirnya, dia mau nunggu.  Ya kali, entar gue balik naik taksi.  ❤❤❤ Ga lama kemudian, Fika dan Kyra sampai bersama gandengan mereka masing masing.  " Haiii! Dindaa... " Fika sama Kyra antusias banget ketemu ama gue, heheee... Mereka ampe ninggalin gandengan mereka dan berlari mengejar gue. Gue peluk mereka erat banget. Kangen... Gue..  " Pa kabar? " tanya gue ama mereka " Sangat baik! " Mereka langsung menyapa Risyad. "Hai, lakinya temen gue.. " sapa Fika dengan cengirnnya.  Astaga... Seisi Kafe jadi pada liatin kita.  Risyad cuma senyum doang.  " Yang, kita dilupain, nih? " kata salah satu cowok yang tadi keknya di gandeng ama Fika.  " Iya, nih. Masa kita di tinggal? " sambung yang satu lagi. Ya, pasti tadi dia gandengannya Kyra.  " Ehhh.. Sorry,sorry Bebyyy! " Mereka langsung menarik lembut pacar mereka masing masing.  " Kenalin, Risyad, Dinda. Ini Kefann, pacar gue. " kata Kyra.  Pacarnya Kyra menjabat tangan gue, dan Risyad bergantian. " Kefann. Pacarnya Kyra. " " Risyad! " " Dinda! " Kini, giliran Fika. " Ini Vanno, pacar gue. " Vanno menjabat tangan gue sama Risyad juga. " Vanno. Ayangnya Fika. " Hadeeuuh! Alay..  " Risyad, " " Dinda! " " silakan duduk! " kata Risyad.  Waww.. Ternyata, Risyad baik juga ya.  Mereka mulai menyeret kursi kursi mendekat mengelilingi meja.  ❤❤❤ Setelah lebih dari 2 jam, Dinda dan teman temannya kumpul, akhirnya Risyad mengajaknya pulang, dengan alasan, kerjaannya banyak.  Sebenarnya, Dinda merasa kesal, tapi ya sudahlah. Toh dirumah juga sepi. Ga ada orang. Belum lagi ia harus masak untuk makan malam.  Sesuai permintaan Dinda tadi, Risyad membawanya ke pusat perbelanjaan.  " Loh, kok malah kesini. Kan tadi gue ajaknya ke minimart. Ko malah ke mall? " dengus Dinda.  " Kenapa emang? " " Ihh.. Gue ga bawa duit banyak, buat belanja ke sini. " Risyad menghela nafasnya. " Lo ga usah kuatir. Dan jangan pasang muka kek orang susah gitu. Emang lo pikir, gua ga punya duit apa? " " Terserah! " Risyad kemudian mengambil troli belanjaan, dan mulai mendorongnya.  " apa aja, yang dibutuhin? " tanya Risyad saat mereka berada di tempat berbelanja buah dan sayur.  " Emmhh.. Kentang, Wortel.. Bayam, kangkung..... " " Ambil aja apa apanya. Terserah. " kata Risyad datar. " Gua mau ke tempat Daging dulu. Butuh apa aja? " " Daging sapi sama ayam aja. Bagian paha sama d**a. " " Oke. Tunggu disini. Kalo udah, lo susul gua aja. " ❤❤❤ Setelah berbelanja kebutuhan pokok untuk beberapa hari kedepan, Risyad mengajak Dinda pulang.  " Syad, berenti bentar! " pinta Dinda. " Kenapa? "  " Gue mau cari cemilan dulu, Oke? " " Hemm! Gua bawa ini ke mobil dulu. jangan kelamaan, gua tunggu di mobil. " " Ssiipp! Ada titipan, ga? " " Potato Chips aja, rasa rumput laut. " Dinda berlalu.  Risyad memasukkan semua belanjaan mereka ke bagasi mobil, " Gila, buat belanja seminggu ke depan, sebanyak ini? " Keluh Risyad saat ia menyadari ada lebih dari 5 kantong plastik putih besar yang ia masukkan.  Drrrtt.. Drrttt..  Ponselnya bergetar.  Tertera Nama " Mama " Disana.  "Assalamualaikum, Syad? " Sapa seseorang di seberang Sana.  "Waalaikumsalam, Ma. Iya, Kenapa?" jawab Risyad.  "Kamu lagi di mana? " "Di luar ma, habis belanja bareng Dinda. " "Oo... " "Kenapa, Ma? " " Gini, Syad. Mama mau bilang, Kalo Mama sama Papa, habis dari Kalimantan, terus mau ke London. Jadi, kamu gapapa kan, Mama tinggal berdua sama Dinda? " " Apa? Ke London? " " Iya. Kamu tau, kan Tante kamu, Ananda, Mau nikah. Dapet orang London, dia. Jadi Mama sama Papa mau berangkat ke sana. " " Berapa lama, Ma? " " Ya, mungkin sebulan lah! " " Hah? Apa? " " Iya, kan Mama juga kangen sama Oma Opa kamu, di sana. Ya sayang. Jaga Dinda baik baik, oke? Kalo kalian punya masalah, selesaikan baik baik, jangan main emosi ya. " " Tapi, Ma__" " Udah dulu, ya Syad. Mama di panggil Papa, nih. " " Ya udah, Ma. Hati hati aja di Kalimantan, terus semoga nanti perjalanan ke London nya baik baik, dan selamat sampai tujuan. " " Iya, kalian juga baik baik di rumah. Dan, oh iya. Si bibik, juga bakalan pulang kampung selama Mama Papa ga ada di rumah. " " Hah? Jadi__" " Iya, kalian berdua tinggal di rumah, berdua. Inget kata kata Mama, ya. Sebelum melakukan 'itu' jangan lupa berdoa dulu, oke.. Hihiii" " Apaan sih, Mama. " " Pokoknya Mama ga mau tau, Pulang nanti harus ada kabar bahagia, oke? Udah ga sabar nimang cucu. Hehehe" 'Sabar, Syad. Sabar' batin Risyad. " Iya, Ma. Ti ati, Ma. Entar kalo udah mau ke London, kabarin aja, ya. " " Iya, Mama tutup ya. Salam sama mantu Mama yang paling cantik, oke? Assalamualaikum! " " Waalaikumsalam! " Tutt... Sambungan terputus.  " Sebulan? Berduaan doang ama Dinda? " ❤❤❤
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN