Qisti memandang mawar yang berada tepat di depan wajahnya, hatinya ragu untuk mengambil mawar tersebut, tapi dia sudah kecanduan dengan keindahan bunga yang sekarang ada di depan matanya. “Ayo, di terima saja, saya yakin pasti kamu juga suka kan sama mawar,” ucap Nizam, tapi Qisti masih belum mengambil mawar itu. “Kamu jangan terbebani apa pun Cuma karna saya memberimu mawar, aku tidak bermaksud apa-apa, hanya ingin memberikannya saja.” Tangan Qisti mulai bergerak pelan dan menerima mawar dari Nizam dengan ucapan, “Terima kasih,” ucap Qisti. Nizam bersorak bahagia dalam hatinya karna Qisti menerima kembali mawar darinya dan yang pasti tanpa menutup identitasnya, Nizam melajukan mobil dengan perasaan luar biasa bahagia. Tak berapa lama mereka telah di sekolah Qisti, terlihat Hani yang