Di tengah suasana yang kurang kondusif, Sicilia pun masuk ke rumah Santi untuk melihat keadaan kakaknya itu. Sementara Sandi membawa Diva ke rumahnya menyusul Yeni dan Reza. “Assalamu’alaikum ....” Sicilia masuk. Wanita itu melihat Santi duduk menyandar ke dinding dengan tatapan sayu serta mata sembab. Santi sepertinya habis menangis. “Kakak, apa yang terjadi?’ tanya Sicilia, ramah. Ia mendekati Santi dan mengambil telapak tangan wanita itu. Sicilia mencium punggung tangan Santi dengan takzim. “Peduli apa kamu, ha? Pergi sana!” Bukannya membalas perkataan Sicilia dengan baik, Santi malah menyentak tangan Sicilia. “Kakak ini bicara apa? Cici nggak tahu kalau kakak sakit. Bukankah tadi sore kakak masih baik-baik saja? Cici malah dengar kayak tertawa terbahak-bahak karena sangat bahagia.