Arya belum pernah merasakan kekhawatiran yang membuatnya tercekik habis dalam tawa dan obrolan kaku para tamu. Ketika orang lain sibuk pamer dengan berbagai usaha dan kekayaannya, Arya betulan menghindari topik itu untuk tidak ditanya. Yang ia tahu, minimal yang menjadi tamu undangan malam ini mempunyai nama marga yang disandang pada belakang nama mereka, lalu bagaimana dengan Arya Wijaya? Kerjanya di mana? Usaha apa? Punya brand apa? Apa yang harus ia katakan pada semua orang kalau ia seorang admin toko grosir dan pengirim barang? Bisa habis ia menjadi bahan tertawaan mereka. Hendra yang sejak tadi mengawasi pergerakan Arya langsung merangkul pundak pria itu, menggeretnya ke kerumunan orang di salah satu meja. Melihat siapa yang datang, Soedjatmiko— mereka langsung berdiri menjabat tan