Begitu ditentukan bulan depan akan menikah, rupanya membawa perubahan besar bagi Tari. Gadis itu tampak bersemangat untuk bisa belajar memasak meski begitu sampai di dapur ia hanya diminta untuk menggoreng tempe saja. Nilam melihat kepala Tari yang disangga dengan kedua lengan gadis itu. Tari tampak jutek, ia merasa bete setelah dua hari ini, enam kali ikut ke dapur, selalu saja diminta untuk hal sepele. "Emang kayak gini kerjaan di dapur, ngapain bete kayak gitu mukanya?" seloroh Nilam membuat Tari melengakkan kepalanya. Nilam berbohong, karena tidak mungkin kerjaan di dapur cuma nunggu sop ayam mendidih, yang ingin diketahui oleh Tari bukan menu masakannya. "Mereka inget kok apa menu kesukaan kamu, Tar," ceplos Nilam lagi. Tari langsung melirikkan matanya gemas. "Emang mukaku keliat