Bab 44. Kemarahan Tanpa Sebab

1277 Kata

"Aya. Untuk hari ini, kita tidak bertemu di kantor, ya. Kita bertemu di Arion kafe saja. Aku ada janji untuk menemui seseorang di sana. Ada dokumen yang harus ditandatangani," kata Nathan melalui ponsel. "Ya. Baiklah," jawab Aya. "Apa, kamu mau aku jemput?" tanya Nathan lagi. "Tidak. Aku bisa naik angkutan umum, kok." "Tidak apa-apa. Aku akan menjemputmu." "Kita tidak searah. Lebih baik, aku berangkat sendiri saja. Jadi, bisa lebih cepat." Begitulah percakapan sekitar dua jam yang lalu antara Aya dan Nathan melalui ponsel. Mereka membuat janji untuk bertemu di Arion kafe. Pukul sembilan pagi. Aya bersikeras untuk menolak tawaran Nathan menjemputnya. Dari semalaman ia berpikir keras, saat ini ia memutuskan untuk bisa lebih mandiri. Bisa lebih menjaga hatinya sendiri. Mulai se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN