"Kak Aya! Kak Nathan sudah ada di luar!" panggil Prisa yang baru saja masuk ke kamar Aya. Aya yang saat itu menghadap cermin, jadi menoleh ke belakang. "Ya. Aku sudah siap. Suruh dia menunggu," jawab Aya. "Hm ... mm!" Prisa menganggukkan kepalanya dua kali dengan kencang. Setelah Prisa berbalik, Aya pun juga kembali melihat ke arah cermin. Ia menatap dirinya dan merapikan rambutnya sekali lagi. Dengan penuh percaya diri, Aya menarik nafas dalam-dalam. Ia siap untuk berangkat hari ini. Hari ini, adalah sidang pertama di perceraiannya. Aya sudah melunasi hutangnya dengan mempertemukan Nala dan Abian. Pun, ia juga sudah memberitahu pada Abian soal sidang ini. Aya yakin, Abian tidak akan datang hari ini. Kemarin, ia benar-benar menegaskan pada Abian kalau dirinya memang yakin seratus p