Aya berjalan menaiki teras dan masuk ke dalam rumahnya. Ketika ia baru saja melewati pintu, ia terkejut bukan main. Di depannya, sudah ada Prisa yang berdiri dengan menyedekapkan kedua tangannya. "Astaga, Prisa?! Kenapa kamu berdiri menghalangi pintu seperti itu? Membuat kaget saja!" ujar Aya dengan memegangi dad*. "Siapa itu tadi, Kak?!" tanya Prisa dengan antusias dan memberikan ekspresi penasaran. "Oh ... namanya Nathan." "Nathan?" gumam Prisa pelan, dengan menaikkan kedua bola matanya ke kiri atas nampak berpikir. "Apa maksudnya Nathan yang sebelumnya pernah memberi penilaian jelek pada n****+ kak Aya?!" seru Prisa. "Kamu masih ingat juga ternyata," kata Aya yang meneruskan jalannya dan duduk di sofa, mengistirahatkan badannya. "Jelas ingatlah! Bagaimana bisa dia mengantar