Menangkap Basah

1349 Kata

"Ini loh Wati, Siti, Cah Ayu Mentari dari Jakarta yang sering beliin aku barang-barang bagus yang kalian tanyain, cantik To. Wes idaman aku banget jadi mantu, nggak kayak Ibunya si Rinjani yang pelit nggak pernah melek ke mertua." Tanpa sadar aku tersenyum sinis mendapati raut wajah Ibu Mertuaku yang menggamit mesra perempuan berambut pendek tersebut, senyuman lebar tersemat di wajah beliau, hal yang tidak pernah beliau perlihatkan kepadaku. Ya iyalah, buat apa ibu Sri Prabumi ini tersenyum kepadaku, selama ini toh aku tidak dianggapnya menantu melainkan hanya seorang perempuan parasit dalam hidup putranya yang menumpang hidup menghabiskan apa yang disebut putranya sebagai harta. Ciiiihhhh, Mertuaku ini mengira saat dia menjadikan putranya seorang Perwira muda jebolan Akmil, maka gaji ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN