"Masuk....." Bentakan keras terdengar dari Mas Juan setelah dia berhasil menarikku seperti sapi keluar dari dalam rumah. Beberapa kerabat yang masih ada di luar dan menguping seketika memalingkan wajahnya berpura-pura tidak melihat. Wajah Mas Juan sudah terlalu angker mode senggol bacok, jangankan saudaranya, sedari tadi teriakan dari Bapak Ibunya termasuk Mentari dan Intan berteriak-teriak meminta Mas Juan berhenti agar tidak pergi dariku sama sekali tidak digubrisnya. "Aku nggak mau balik bareng orang yang sebentar lagi mau jadi mantan dalam hidupku. Jadi berhenti membentakku, aku bisa melaporkanmu atas kekerasan verbal, Mas." Tidak, aku tidak lagi diam seperti Senja yang dulu menjadi istrinya. Di depan Juanda Prabumi sekarang adalah Senja baru yang lahir dari Senja yang sudah dibunuh