Pukul 6 pagi, Aldo melangkah menuruni anak tangga seraya menggenggam tali tas ranselnya. Langkahnya kembali terhenti saat melihat hanya ada Revan di ruang meja makan. Apakah sebaiknya ia kembali dulu ke kamar tidurnya dan pergi sekolah di saat ayah angkatnya itu sudah berangkat kerja saja? “Udah sembuh?” Pertanyaan Revan itu membuat Aldo membelalakkan matanya dan menatap Revan yang ternyata bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari koran yang sedang dibacanya. “Udah, Pa.” Revan melipat korannya lalu meletakkan di samping piringnya. “Sarapan dulu sebelum berangkat.” “A-aldo sarapan di sekolah aja.” “Mama udah buat sarapan untuk kamu.” Mau tak mau, Aldo bergabung dengan Revan dan menyantap sarapannya yang berupa omelette. Hening terasa mencekam di ruang makan itu. Rasanya Aldo ingin