Setelah selesai menyantap makan malamnya, Kirana duduk di kursi yang terletak di depan kamar kosnya. Ia merasa enggan berada di dalam kamar kosnya seorang diri setelah mendengar cerita dari Surya yang cukup membuat bulu kuduk merinding. Namun ia tahu, bagaimana pun juga ia harus berani atau ia harus berada di luar kamar kosnya semalaman setiap hari.
“Kirana, kok kamu masih di sini?” tanya Aldo yang baru saja menyerahkan CV dan fotokopi ijazahnya pada Surya.
“Eh, Aldo. Iya, masih mau ngadem,” jawab Kirana sekenanya agar tidak membuat Aldo khawatir.
Aldo tersenyum. Ia yakin Kirana takut setelah mendengar cerita Surya.
“Kir, tukeran kamar, yuk. Kayaknya kamar kamu lebih adem.”
“Apa? Kamu mau tukeran kamar?” tanya Kirana dengan kedua mata terbelalak karena terkejut.
“Iya. Boleh, kan?”
“
