Sesuai perintah Galih, setelah selesai makan malam, Galang dan Kirana mengambil buku pelajaran Matematika mereka di kamar tidur masing – masing. Setelah itu, mereka berkumpul di ruang keluarga. Kinanti sibuk membersihkan ruang makan dan mencuci piring, sedangkan Azalea dan Galih mengurung diri mereka di ruang kerja. “Ayo, kerjain PR,” ujar Galang. “Iya,” balas Kirana. “Kita balapan, yuk.” “Balapan?” “Iya. Siapa yang paling cepat selesai ngerjain PR, dia yang menang. Yang menang berhak meminta tiga hal sama yang kalah dan yang kalah gak boleh nolak.” “Gak mau, ah. Lo kan lebih pinter daripada gue. Udah pasti gue kalah,” balas Kirana diiringi mengerucutkan bibirnya. “Pengecut lo! Belum tanding, udah nyerah!” “Lo juga aneh. Cari lawan yang seimbang dong.” “Ya udah, berarti lo kalah.