Gavin si Pengganggu

1515 Kata

Tubuh Khanza seketika membeku, wangi parfum maskulin yang selalu membuat dia candu menguar di hidung bangirnya. Kali ini dia benar-benar tidak bisa bergerak, tangan besar itu melingkar posesif di perutnya. "Maaf! Sekali lagi saya minta maaf." "Tu–Tuan, jangan seperti ini. Nanti ada orang yang melihatnya," dengan terbata-bata Khanza mencoba untuk mengingatkan. Bukannya mendengarkan apa kata sang istri pria dingin itu malah membalikan badan Khanza agar menghadap ke arahnya. Manik mata keduanya saling bertubrukan hingga sepersekian detik saling mengunci. Namun, cepat gadis itu memutuskannya, dia memalingkan wajah tak ingin lebih lama memandang. Jantung Khanza berdegup kencang merasakan gelenyar aneh dalam dadanya. Namun, dia hanya diam bingung harus berbuat apa. Sedangkan Kenzo,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN