Suara ketukan pintu kamar yang berulang, mampu membangunkan Khanza dari tidur lelapnya. Mata gadis itu mengerjap-ngerjap memindai sekeliling, dahinya mengkerut rupanya dia bingung berada di kamar yang terasa asing. Bukan kamar biasa yang dia tempati. Belum juga nyawanya terkumpul suara Mbok Nah mengalihkan atensinya. Gadis itu semakin kebingungan dengan apa yang terjadi. Kenapa Mbok Nah terus memanggil dirinya. Khanza menyibakan selimut tebal yang membungkus tubuhnya, berniat untuk membukakan pintu. Namun, yang terjadi dia di buat syok, matanya melotot seakan mau meloncat dari kelopak matanya. Dia kaget bercampur takut mendapati tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun. 'A-apa yang terjadi dengan tubuhku? Ke-kenapa jadi begini? Dan apa ini? Kenapa kulit tubuhku menjadi merah-mera