Bab 132

1036 Kata

Yang menjingga di Langit sore yang berwarna kemerah-merahan. Mungkin sudah bosan melihat guratan pilu, seorang gadis yang tengah duduk di gazebo halaman rumah Khanza. Dia Syfa si gadis manis berlesung pipit, seorang Dokter umum di sebuah rumah sakit kota Semarang. Gadis itu duduk sendiri setelah sedari tadi, dia bosan harus menemani ngobrol bersama keluarga Khanza. "Andai kau tahu bahwa melupakanmu, tak secepat langit indah ini menggelap. Senja sore ini terlalu muram jika harus ku lukiskan, karena kesendirianku ini terlalu ramai dengan luka-luka. Kau bagaikan fatamorgana yang tak mungkin bisa ku gapai. Ah, sudah lah. Aku terlalu lelah untuk harus terus mengejarmu," Syfa terus bergumam. Tanpa dia sadari seorang pemuda tersenyum mendengarkan apa yang dia gumamkan. Pemuda itu datang mendek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN