Interview

1509 Kata

Danang bersama Nuri keluar setelah setengah jam mereka mendekam di kamar. Wajah keduanya terlihat sumringah tidak ada tanda-tanda yang katanya Danang tengah sakit. Keluarga Khanza sedang asik bercengkrama di teras rumah bersama Angga dan juga Sania. Mereka tertawa-tawa melihat tingkah Sania yang sangat menggemaskan. Melihat keakraban anak dan keluarga paman juga bibi dari istrinya itu, Danang tersenyum kecil. Dia sangat bahagia karena anaknya banyak yang menyayangi. "Paman, Bibi, Khanza maaf saya baru menemui kalian. Tadi sungguh saya merasa pusing banget, jadi di istirahatkan sebentar." Danang berkata dengan ekpresi bersalahnya. Dia lantas menyalami keluarga dari bibinya itu. "Tidak apa-apa, Danang. Paman dan Bibi paham kamu lelah habis kerja yang pastinya banyak menguras tenaga juga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN